Metro Sepekan: Ciri Korban yang Biasanya Diincar Pelaku dalam Kasus Jual-Beli Ginjal Internasional

Tim Gabungan Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Bekasi membongkar kasus sindikat jual-beli ginjal jaringan internasional.

oleh Devira PrastiwiNila Chrisna YulikaAdy AnugrahadiLiputan6.com diperbarui 24 Jul 2023, 09:05 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 08:43 WIB
Tim Gabungan Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Bekasi berhasil membongkar kasus sindikat jual-beli ginjal jaringan internasional.
Tim Gabungan Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Bekasi berhasil membongkar kasus sindikat jual-beli ginjal jaringan internasional. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Gabungan Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Bekasi membongkar kasus sindikat jual-beli ginjal jaringan internasional.

Dalam kasus tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, sindikat mengincar kelompok rentan. Menurut dia, sindikat merekrut, menampung, dan memanfaatkan kelompok rentan dengan tujuan eksploitasi dalam hal jual-beli ginjal.

Hengki menyebut, korban terdiri dari berbagai macam latar belakang. Ada yang berprofesi sebagai pedagang, guru privat, buruh, dan sekuriti. Bahkan calon pendonor ada yang merupakan lulusan S2 dari universitas ternama.

Sementara itu, penyebab sesungguhnya puluhan kucing mati di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara akhirnya terkuak. Rupanya bukan karena malnutrisi atau diracun, tetapi cacing.

Namun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, penyebab pastinya masih dalam proses pemeriksaan.

Secara rinci, Eli menjelaskan proses investigasi Dinas KPKP terhadap penyebab kematian kucing tersebut. Mulanya, pada 5 Juli ia mendapat laporan puluhan kucing di Sunter mati mendadak.

Kemudian, pada 12 Juli, Dinas KPKP mengambil satu sampel kucing mati atau satu kadaver. Dari situ, pihaknya melakukan pemeriksaan nekrospi dan patalogi anatomi.

Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono yang mengungkapkan, tablet digunakan Cinta Mega untuk bermain gim saat rapat paripurna merupakan aset negara.

Tablet yang dimainkan Cinta Mega tersebut, kata Gembong, dipinjamkan oleh DPRD ke setiap anggota dewan. Meski demikian, Gembong menegaskan bahwa DPD PDIP DKI Jakarta akan mengecek tablet tersebut.

Gembong juga yakin teknologi di DPD PDIP DKI Jakarta sunggah canggih dan dapat menelusuri jejak digital Cinta Mega.

Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:

1. Kasus Jual Beli Ginjal, Ini Ciri Korban yang Biasanya Diincar Pelaku

Tim Gabungan Polri mengungkap kasus jual-beli ginjal jaringan internasional.
Tim Gabungan Polri mengungkap kasus jual-beli ginjal jaringan internasional. (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com).

Tim Gabungan Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Bekasi bongkar kasus sindikat jual-beli ginjal jaringan internasional.

Dalam kasus ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut, sindikat mengincar kelompok rentan.

"Hasil pemeriksaan kami bahwa sebagian korban adalah bermotif ekonomi sebagai dampak dari pandemi. Sebagian besar hilang pekerjaaan dan sebagainya," kata Hengki dalam keterangannya, Kamis 20 Juli 2023.

Menurut dia, sindikat merekrut, menampung dan memanfaatkan kelompok rentan dengan tujuan eksploitasi dalam hal jual-beli ginjal.

Hengki menyebut, korban terdiri dari berbagai macam latar belakang. Ada yang berprofesi sebagai pedagang, guru privat, buruh, dan sekuriti. Bahkan calon pendonor ada yang merupakan lulusan S2 dari Universitas ternama.

 

Selengkapnya...

2. Bukan Malnutrisi, Ini Penyebab Puluhan Kucing Mati di Sunter

Puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara mati mendadak. Gejalanya kejang-kejang dan buang air. (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)
Puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara mati mendadak. Gejalanya kejang-kejang dan buang air. (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)

Penyebab sesungguhnya puluhan kucing mati di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara akhirnya terkuak. Rupanya bukan karena malnutrisi atau diracun, tetapi cacing.

Namun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, penyebab pastinya masih dalam proses pemeriksaan.

"Waktu itu terjadi rumor bahwa itu diracun, itu tidak ada, tidak terbukti. Tapi di lambungnya kosong, ada cacing. Jadi yang namanya malnutrisi yang kemarin itu memang ada beberapa kucing yang memang malnutrisi. Tapi kan bukan berarti dia malnutrisi dia mati gitu kan," kata Eli di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa 18 Juli 2023.

Secara rinci, Eli menjelaskan proses investigasi Dinas KPKP terhadap penyebab kematian kucing tersebut. Mulanya, pada 5 Juli ia mendapat laporan puluhan kucing di Sunter mati mendadak.

Kemudian, pada 12 Juli, Dinas KPKP mengambil satu sampel kucing mati atau satu kadaver. Dari situ, pihaknya melakukan pemeriksaan nekrospi dan patalogi anatomi.

 

Selengkapnya...

3. Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Cinta Mega Main Game Judi Slot Pakai Tablet Milik Negara

Anggota DPRD DKI dari PDIP Cinta Mega. (sumber: dprd-dkijakartaprov.go.id)
Anggota DPRD DKI dari PDIP Cinta Mega. (sumber: dprd-dkijakartaprov.go.id)

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, tablet yang digunakan Cinta Mega untuk bermain gim saat rapat paripurna merupakan aset negara.

Tablet yang dimainkan Cinta Mega tersebut, kata Gembong, dipinjamkan oleh DPRD ke setiap anggota dewan.

"Itu kan asetnya DPRD yang dipinjamkan ke anggota dewan. Enggak mungkin kita sita," kata Gembong kepada wartawan, Jumat 21 Juli 2023.

Meski demikian, Gembong menegaskan bahwa DPD PDIP DKI Jakarta akan mengecek tablet tersebut. Ia juga yakin teknologi di DPD PDIP DKI Jakarta sunggah canggih dan dapat menelusuri jejak digital Cinta Mega.

"Teknologi kita sudah canggih. Mau dihapus pun jejaknya sudah kelihatan. Enggak mungkin bisa bersih. Itu tetap kami telusuri, enggak usah khawatir itu," ujar Gembong.

 

Selengkapnya...

Infografis Tim Pencari Fakta Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Dibentuk
Infografis Tim Pencari Fakta Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Dibentuk (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya