Liputan6.com, Jakarta Salah satu program unggulan di era kepemimpinan Isran Noor sebagai gubernur adalah Beasiswa Kalimantan Timur (Kaltim). Program tersebut menjadi satu dari delapan Dedicated Program Gubernur Kaltim yang dilaksanakan selama satu periode masa kepemimpinan.
Program tersebut pun mengundang antusiasme yang luar biasa dari masyarakat Kalimantan Timur, khususnya para pelajar dan mahasiswa. Hal itu terlihat dari target capaian Beasiswa Kaltim yang melampaui target dari tahun ke tahun.
Baca Juga
Pasalnya, program ini ditargetkan menyasar ke 6.500 penerima per tahun. Namun sepanjang 2019-2022, sebanyak 102 ribu lebih penerima atau meningkat sebesar 308,9% telah mendapatkan bantuan Beasiswa Kaltim.
Advertisement
Ketua Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BP-BKT), Iman Hidayat mengungkapkan bahwa tahun pertama pelaksanaan Beasiswa Kaltim sudah menjangkau 13 ribu penerima dan terus meningkat setiap tahunnya. Ia menyebut, di tahun lalu penerima Beasiswa Kaltim tertinggi, yakni sebanyak 39 ribu penerima mendapat bantuan Beasiswa Kaltim.
"Tahun 2023 ini, Beasiswa Kaltim kembali dibuka dengan target penerima beasiswa mencapai 40 ribu pelajar/mahasiswa," ungkapnya.
Iman mengatakan, sebaran penerima Beasiswa Kaltim ada di seluruh Indonesia, terutama bagi mahasiswa Kaltim yang berkuliah di perguruan tinggi di luar daerah.
"Total perguruan tinggi yang mahasiswanya mendapat Beasiswa Kaltim itu sebanyak 423 kampus. Sedangkan yang di Kaltim, itu ada 48 kampus, berarti banyak penerima Beasiswa Kaltim ini yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.
Merasa Sangat Terbantu
Beasiswa Kaltim pun memberikan dampak yang positif kepada pelajar dan mahasiswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan. Salah satunya adalah mahasiswa yang sedang mengenyam studi Strata Satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahmad Ihtiramuddin.
"Jadi waktu itu pas masih semester satu dapat beasiswanya. Baru sekali dapat beasiswa, manfaatnya ya buat bayar kuliah satu semester, lumayan Rp6 juta. Karena daftarnya stimulan jadi sekali dapat saja dan emoga tahun ini, lolos (beasiswa) lagi," tuturnya.
Tara juga berharap agar Beasiswa Kaltim dapat lebih menyasar kelompok mahasiswa yang kurang mampu. Menurutnya, masih banyak mahasiswa Kaltim yang tidak menerima beasiswa karena kalah skoring dari segi penilaian IPK padahal mereka membutuhkan.
"Memang sudah ada klasifikasi untuk keluarga miskin, tapi menurut saya masih kurang terakomodir. Mungkin bisa dialokasikan berapa persen khusus untuk penerima mahasiswa kurang mampu tanpa melihat nilai IPK," ujarnya.
Â
(*)
Advertisement