Transjakarta Bakal Ubah Bus Bahan Bakar Diesel ke Listrik pada 2024

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal melakukan retrofitting atau mengubah bus konvensional yang berbahan bakar diesel menjadi bus listrik.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2023, 17:45 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2023, 17:45 WIB
120 Bus Listrik Transjakarta Ditambah untuk Atasi Kemacetan
Warga turun dari bus listrik Transjakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (20/2/2023). Transjakarta diketahui telah melakukan pengadaan 100 unit bus listrik pada 2022. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal melakukan retrofitting atau mengubah bus konvensional yang berbahan bakar diesel menjadi bus listrik.

Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, retrofitting dilakukan untuk mempercepat elektrifikasi di Ibu Kota.

"Jadi, diesel, sasis, dan karoserinya masih bisa digunakan, engine-nya diganti yang tadinya menggunakan solar, itu diganti dengan baterai," kata Welfizon di Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023).

Welfizon menambahkan, retrofitting lebih menghemat anggaran sebesar 40 persen dibanding membeli bus listrik baru.

"Pengalaman di beberapa negara, ini salah satu inisiatif yang bisa mempercepat elektrifikasi dengan biaya yang relatif investment-nya lebih rendah dibandingkan kita harus full mengganti armada dengan kendaraan listrik," ujar Welfizon.

 

Pelajari Model Bisnis Retrofitting

FOTO: Menjajal Bus Listrik Transjakarta saat PPKM Level 1
Bus listrik Transjakarta tiba di Terminal Blok M, Jakarta, Kamis (4/11/2021). Uji coba bus listrik Transjakarta dilakukan seiring pemberlakuan PPKM Level 1 di Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan serta menunjukkan sertifikat vaksinasi COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Saat ini, Transjakarta masih mempelajari model bisnis yang ditawarkan beberapa perusahaan retrofitting.

Maka dari itu, ia memprediksi konversi ini dilakukan pada 2024 kepada bus Transjakarta yang panjangnya 12 meter.

"Tahun depan kita rencanakan sudah mulai program retrofitting-nya. Tahun 2024 retrofit untuk kendaraan berukuran 12 meter, bus besar yang populasinya banyak karena yang dari Jerman itu bilang retrofitting bisa ekonomis kalau populasi busnya 100," jelas Welfizon.

 

Reporter: Lydia Fancisca

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya