DPR Minta LPSK dan Komnas HAM Lindungi Korban Lain Penculikan Anggota Paspampres

Anggota DPR Nasir Djamil mendapat informasi bahwa oknum anggota Paspampres Praka RM bukan kali ini saja melakukan penculikan. Karena itu, dia meminta LPSK dan Komnas HAM mencari dan melindungi korban lain penculikan Praka RM.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Agu 2023, 03:25 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2023, 03:25 WIB
Toko kosmetik milik Imam Masykur (25), pemuda Aceh yang tewas disiksa Paspampres dan dua prajurit TNI di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. (Merdeka.com/Lydia Fransisca)
Toko kosmetik milik Imam Masykur (25), pemuda Aceh yang tewas disiksa Paspampres dan dua prajurit TNI di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. (Merdeka.com/Lydia Fransisca)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) serta Komnas Perempuan turun tangan dalam kasus penculikan dan penganiayaan yang dilakukan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terhadap pemuda asal Aceh.

"Kepada LPSK dan Komnas HAM dan Komnas Perempuan, saya menyampaikan aspirasi masyarakat di Aceh karena baru-baru ini terjadi suatu peristiwa yang sangat mengenaskan, yang boleh kita katakan tidak sejalan dengan kemanusiaan yang adil dan beradab," ujar Nasir dalam rapat di Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

LPSK bersama Komnas HAM dan Komnas Perempuan diminta memberikan pendampingan dan perlindungan kepada keluarga korban. Bahkan perlu juga turut melakukan penyelidikan kasus penculikan yang dilakukan oknum anggota Paspampres bersama dua prajurit TNI AD ini.

"Seorang warga Aceh tewas setelah diculik, disiksa, dianiaya, mereka meminta kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dan juga Komnas HAM agar bisa mendampingi keluarga korban dan bisa membongkar ya, apa namanya peristiwa ini seterang-terangnya," ucap legislator perwakilan Aceh ini.

Apalagi ada informasi yang beredar bahwa pelaku anggota Paspampres berinisial Praka RM tersebut tidak hanya sekali ini saja melakukan penculikan. Namun korban-korban lainnya tidak berani bersuara.

"Sebab informasi yang beredar juga ada juga korban-korban sebelumnya cuma mereka tidak berani speak up, mereka tidak berani bicara," ujar Nasir Djamil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cari dan Lindungi Korban Lain

Culik Pemuda Aceh dan Minta Tebusan, Anggota Paspampres Sempat Ngaku Sebagai Polisi
Culik Pemuda Aceh dan Minta Tebusan, Anggota Paspampres Sempat Ngaku Sebagai Polisi

Maka dari itu, ia mendorong LPSK dan Komnas HAM juga melakukan pendampingan dan menyusuri korban-korban penculikan lainnya yang tidak berani berbicara.

"Mudah-mudahan dengan pendampingan LPSK dan Komnas HAM kita akan bisa melihat ini dengan terang benderang dan kemudian kita bisa menyusuri korban-korban sebelumnya yang tidak berani speak up yang tidak berani bicara," ujar Nasir.

"Ini harapan masyarakat Aceh yang disampaikan ke saya agar saya bisa menyampaikan kepada lembaga-lembaga yang punya kompetensi yang punya otoritas untuk menindaklanjuti kasus ini," pungkas politikus PKS ini.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya