Sekjen PDIP: RS Apung Malahayati Bukan Sekadar Misi Medis, Juga Simbol Indonesia Negara Maritim

PDIP gelar rapat evaluasi operasional RS Apung Laksamana Malahayati, setelah hampir 6 bulan diluncurkan Ketum Megawati Soekarnoputri.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Nov 2023, 17:05 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2023, 17:05 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meresmikan Rumah Sakit (RS) Kapal Terapung bernama Laksamana Malahayati di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, (10/6/2023).
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meresmikan Rumah Sakit (RS) Kapal Terapung bernama Laksamana Malahayati di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, (10/6/2023). (Merdeka)

Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melaksanakan rapat evaluasi operasional Rumah Sakit (RS) Apung Laksamana Malahayati, setelah hampir 6 bulan kapal tersebut diluncurkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Rapat evaluasi dilaksanakan di kantor DPD PDIP Provinsi Bali, di Denpasar, Sabtu (4/11/2023), dipimpin oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hadir Ketua DPP PDIP bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning, Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen, Kepala Sekretariat Yoseph Aryo Adhi Dharmo.

Hadir juga jajaran DPD PDIP Bali yang dipimpin Ketuanya I Wayan Koster, serta kru kapal RS Malahayati dipimpin Kapten Chrisner Iskandar dan kru medis dipimpin dr.Yanuar serta dr.Michelle.

Di dalam rapat tersebut, dibahas berbagai evaluasi teknis perjalanan dan pelayanan medis kepada masyarakat yang sudah dilakukan sejak 10 Juni 2023. Tercatat layanan pertama dilaksanakan di Pelabuhan Panjang, Lampung pada 13 Juni 2023.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa RS Apung Laksamana Malahayati bukan sekedar kapal rumah sakit. Namun sebuah simbol sekaligus gerakan nyata untuk membangunkan kesadaran bahwa Indonesia adalah negara maritim.

“Ini bukan sekedar kapal rumah sakit tapi adalah sebuah kapal yang mendorong agar dalam diri kita rakyat Indonesia terbangunkan kesadaran kita bahwa kita adalah negara maritim,” kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (4/11/2023).

Atas dasar itu, kata Hasto, visi misi Indonesia sebagai negara Poros Maritim itu terus diperkuat, termasuk dalam visi misi bacapres-bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Maka di dalam visi misi Bapak Ganjar Pranowo-Prof Mahfud MD, visi Indonesia sebagai negara maritim itu dikuatkan. Kesadarannya bukan sekedar bahwa Kapal RS Laksamana Malahayati ini sekedar misi kesehatan, tapi bagaimana kita sadar bahwa kita adalah bangsa pelaut,” tegas Hasto.

 

Ajak Masyarakat Dukung Misi Kemanusiaan RS Apung Malahayati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Pimpin Rapat Evaluasi Operasional RS Apung Laksamana Malahayati
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memimpin rapat evaluasi operasional RS Apung Laksamana Malahayati di Kantor DPD PDI Perjuangan Bali. (Foto: PDIP)

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga akan mengajak masyarakat berperan serta dalam kegiatan kemanusiaan di rumah sakit terapung tersebut. Saat ini sedang dirancang mekanisme crowdfunding sehingga masyarakat yang tergerak hatinya dengan visi misi itu, bisa turut terlibat.

“Karena kita memang mendorong agar misi sosial kemanusiaan serta visi maritim itu juga didukung oleh masyarakat. Sehingga ke depan rencananya akan ada tiga kapal rumah sakit yang bisa menembus samudera menjangkau rakyat di seluruh pelosok negeri, membawa layanan kesehatan, di bagian Barat hingga Timur Indonesia,” urai Hasto.

 

Antusiasme Tinggi Masyarakat

Rumah Sakit (RS) Terapung Laksamana Malahayati, di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Provinsi Kepri
Antusias masyarakat yang memanfaatkan kedatangan Rumah Sakit (RS) Terapung Laksamana Malahayati, di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Provinsi Kepri, untuk mendapatkan kesehatan gratis yang diinisasi oleh PDIP. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Dokter Michelle, mewakili kru medis, menceritakan bagaimana masyarakat di kawasan pesisir yang banyak dikunjungi kapal itu, sangat antusias dengan misi kesehatan yang dilaksanakan. Di setiap bakti sosial yang dilakukan, selalu saja warga yang butuh pelayanan medis sangat membludak.

“Bahkan pernah sehari itu sampai 600 warga butuh layanan medis, padahal tenaga kesehatan yang melayani terbatas,” kata Michelle.

Ia juga menceritakan berbagai penyakit dan keluhan kesehatan yang ditangani oleh kru RS Laksamana Malahayati. Salah satu yang butuh perhatian khusus adalah terkait kesehatan mata dan edukasi pola hidup sehat.

“Kami mohon doa dan dukungannya sehingga terus bisa memberikan layanan terbaik untuk masyarakat,” ujar Michelle.

Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga
Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya