Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR RI menyetujui Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test pada hari ini, Senin (13/11/2023).
Setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test serta disetujui menjadi Panglima TNI, Agus menyampaikan sejumlah hal dalam konferensi pers.
Baca Juga
Salah satunya, Jenderal Agus Subiyanto sering dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, langkah Agus menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono disebut karena kedekatan dengan Presiden Jokowi.
Advertisement
Menanggapi hal itu, Agus mengaku dekat dengan Presiden Jokowi karena sempat berdinas di Solo, Jawa Tengah.
"Jadi memang saya itu berdinas tidak hanya di Solo. Mungkin kebetulan waktu saya di Solo bertemu dengan Pak Jokowi," ujar Agus saat konferensi pers di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Dia pun menjelaskan, kedekatan dengan tokoh lain tak hanya saat berdinas di Solo, namun juga saat berdinas di Palu hingga Jawa Barat. Agus mengaku dekat dan memiliki hubungan baik dengan Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Mantan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.
Selain itu, Agus menegaskan bahwa dirinya dapat menjamin netralitas TNI di Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Menurutnya, netralitas TNI sudah harga mati.
"Yang pokoknya mungkin tentang netralitas TNI. Saya sudah sampaikan kepada Komisi I bahwa kita TNI koridornya sudah jelas bahwa netralitas TNI harga mati," kata Agus.
Menurut dia, netralitas TNI dalam Pemilu telah diatur dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004.
Berikut sederet hal yang disampaikan Jenderal Agus Subiyanto usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test serta disetujui Komisi I DPR RI menjadi Panglima TNI dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Tanggapi soal Kabar 'Orangnya' Jokowi
Sosok calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sering dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, langkah Agus menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono disebut karena kedekatan dengan Presiden Jokowi.
Menanggapi hal itu, Agus mengaku dekat dengan Presiden Jokowi karena sempat berdinas di Solo, Jawa Tengah.
"Jadi memang saya itu berdinas tidak hanya di Solo. Mungkin kebetulan waktu saya di Solo bertemu dengan Pak Jokowi," kata Agus, saat konferensi pers di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Dia pun menjelaskan, kedekatan dengan tokoh lain tak hanya saat berdinas di Solo, namun juga saat berdinas di Palu hingga Jawa Barat. Agus mengaku dekat dan memiliki hubungan baik dengan Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Mantan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.
"Saya pernah jadi Danrem di Palu, ketemu juga Pak Longki Djanggola, Pasha Ungu sampai sekarang dekat hubungannya. Kebetulan saya pernah Danrem di Bogor ketemu juga dengan Bima Aria terus Pak Dedie wakilnya sampai sekarang kita dekat. Terus saya pernah Pangdam III Siliwangi dengan Pak Ridwan Kamil dan Pak Uu saya dekat juga," ungkap dia.
Oleh karena itu, kedekatan Agus dengan berbagai tokoh lantaran tanggung jawab semasa dia bertugas.
"Jadi bagi saya pada saat saya menjabat saya selalu melaksanakan tugas ya bareng-bareng dalam bentuk forkopimda itu," imbuh Agus.
Â
Advertisement
2. Tegaskan Jangan Ragu, Netralitas TNI Harga Mati
Komisi I DPR RI telah menyetujui KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto, menjadi calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono.
Keputusan itu diambil setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Agus menegaskan bahwa dia dapat menjamin netralitas TNI di Pemilu 2024. Menurutnya, Netralitas TNI sudah harga mati.
"Yang pokoknya mungkin tentang netralitas TNI. Saya sudah sampaikan kepada Komisi I bahwa kita TNI koridornya sudah jelas bahwa netralitas TNI harga mati," kata Agus.
Agus mengatakan, dia juga telah menyampaikan kepada Komisi I bahwa dia telah menekankan kepada para prajurit untuk menjaga netralitas di Pemilu 2024.
"Saya sampaikan pada komisi I, jangan ragukan kita TNI. Saya sudah tekankan dan saya sudah memberikan penyuluhan pada prajurit yang sampai pangkat terendah, mereka sudah kita berikan buku saku, setiap prajurit setiap orang mempunyai buku saku tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan," ucapnya.
Â
3. Ingatkan TNI Tak Boleh Berpolitik Praktis, Ada Sanksi Jika Melanggar
Jenderal Agus Subiyanto kembali menegaskan TNI harus bersikap netral pada Pemilu 2024. Agus mengatakan, netralitas TNI dalam Pemilu telah diatur dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004.
Hal ini juga diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Salah satunya poin, yakni larangan TNI untuk berpolitik praktis.
"Kita tidak boleh berpolitik praktis. Apabila TNI berpolitik praktis, akan dikenakan hukuman pidana ataupun disiplin, hukuman disiplin dari atasannya," kata Agus.
Terkait netralitas, Agus juga mengaku sudah menyampaikan secara langsung ke Komisi I untuk tidak meragukan sikap netral TNI.
"Koridornya sudah jelas dan netralitas TNI harga mati," jelas Agus.
Advertisement