Dinkes DKI: Teruji Efektif, Pelepasan Nyamuk Wolbachia untuk Tekan DBD Perlu Didukung

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan, inovasi kementerian kesehatan (Kemenkes) untuk melepas nyamuk baik ber-Wolbachia untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia perlu didukung.

oleh Jonathan Pandapotan PurbaWinda Nelfira diperbarui 24 Nov 2023, 09:40 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2023, 09:36 WIB
Memerangi DBD dengan Nyamuk Ber-Bakteri Wolbachia (Khlungcenter/Shutterstock)
Memerangi DBD dengan Nyamuk Ber-Bakteri Wolbachia (Khlungcenter/Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan, inovasi kementerian kesehatan (Kemenkes) untuk melepas nyamuk baik ber-Wolbachia untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia perlu didukung.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama menyampaikan, nyamuk Wolbachia akan memandulkan atau menghambat nyamuk Aedes Aegepty penular DBD agar tidak lagi membawa virus DBD DEN 1,2,3,4.

"DBD adalah neglected tropical disease dan sudah dinyatakan endemis di Indonesia. Sangat tidak seksi dan dianggap sebagai penyakit tidak berbahaya, padahal termasuk lima besar jumlah kasus penyakit menular wabah yang perlu dicegah," kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (24/11/2023).

Menurut Ngabila, di DKI Jakarta pola kasus DBD selalu sama dari tahun ke tahun dan akan mulai naik pada Desember hingga puncaknya pada April.

"Biasanya, ada gap satu bulan sesudah puncak musim hujan maka DBD masih bisa ditemukan. Bahkan ada siklus kenaikan kasus/potensi KLB di DKI Jakarta per 3 tahun, tahun 2016, 2019, 2022," ungkap Ngabila.

Oleh sebab itu, dia menilai pelepasan nyamuk ber-Wolbachia perlu di dukung. Pasalnya, kata Ngabila inovasi ini ramah lingkungan, berbasis data dan bukti.

"Sudah diteliti UGM (Universitas Gadjah Mada) sejak 2011 dengan bukti publikasi ilmiah internasional yang sudah ada 80-90 persen menurunkan angka kasus, perawatan RS, dan penggunaan fogging," ujar Ngabila.

Sangat Hati-Hati

Selain itu, implementasinya disebut sangat hati-hati. Terlebih, ujar Ngabila setelah inovasi ini berhasil diterapkan Kemenkes di Yogjakarta hingga bakal diperluas ke lima kota, seperti Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.

"Wolbachia/nyamuk baik ini perlu terus didukung. Jangan mudah percaya hoax dan provokasi," katanya.

Inovasi Teknologi

Diketahui, Kemenkes saat ini tengah menerapkan inovasi teknologi Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Diketahui teknologi Wolbachia telah teruji efektif di beberapa negara untuk mencegah Dengue.

Sementara itu pilot project di Indonesia dilaksanakan di lima kota yaitu di Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang. Sejauh ini, Kemenkes telah menyebar nyamuk wolbachia di tiga kota yakni Semarang, Bontang, dan Kupang.

Diketahui keputusan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.

Infografis Heboh Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Heboh Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya