Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti Orde Baru. Dia memberi label Neo Orde Baru plus pada penguasa hari ini.
"Itu saya kalau menyampaikan bukan sikap Orde Baru, Neo Orde Baru Plus," kata dia saat konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).
Pria yang biasa disapa Rudy ini membandingkan dengan gaya kepemimpinan Soeharto. Menurut dia, saat itu memang terjadi pengancaman dan intimidasi. Namun, cara-caranya berbeda jauh dengan sekarang.
Advertisement
"Kalau pak Harto masih baik baik saja cara mengancamnya tidak seperti sekarang. Intimidasi ya nggak terang-terangan kayak begini. Dari institusi perintah ke bawah dan sebagainya nggak seperti itu dulu,"ucap dia.
FX Hadi tak menjelaskan secara gamblang terkait pengancaman maupun itimidasi yang dimaksud. Dia meminta awak media bertanya lebih jelas kepada orang yang pernah menjadi korban.
"Tanya yang diancam wong aku itu nggak diancam. kalau saya diancam mau saya buka," ujar dia.
Lebih jauh, FX Hadi menjelaskan, maksud Neo Orde Baru Plus. Dia mengatakan, kekuasaan yang dimiliki sekarang ini dipergunakan dengan segala cara yang tidak beretika.
"Masih beretika pak Harto," ujar dia.
Namun, saat disinggung terkait dengan kekuasaan untuk menangkan pasangan calon tertentu, FX Hadi enggan menjawab.
"Tanya sana yang menggunakan hak kekuasaan. Jadi kemarin saya sampaikan Ojo adigang adigung adigunom tapi ojo nya ilang. Jadi adigang adigung adiguno artinya berkuasa segala sesuatunya akan saya pergunakan untuk kepentingan diri saya sendiri," ujar dia.
Megawati: Jangan Belaga di Sini tapi Bilangnya di Sana
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyarankan masyarakat agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemilu 2024 mendatang. Presiden ke-5 RI ini berharap masyarakat tidak ada yang golput.
Menurut Megawati, golput sama saja dengan tidak punya pendirian.
"Katakan pada rakyat dengan suara lantang, jangan golput. Jangan tidak memilih, dan katakan pada mereka itu seperti saya tanya, who am I, siapa kamu. Kalau tidak memilih, artinya dia abstain. Kalau abstain artinya tidak punya pendirian. Loh, ya terserah saja," ujar Megawati, Selasa (28/11/2023).
Namun, Megawati menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat terkait hal itu. Meski demikian, Megawati menyinggung mereka yang terkesan plin-plan tak punya pendirian.
"Jadi silahkan. Saya lebih senang begitu. Saya ajarkan anak-anak saya. Lebih baik saya tahu kamu di sana, saya di sini. Jangan belaga di sini, tapi bilangnya di sana. Betul apa tidak?," kata Megawati.
Megawati kemudian meminta agar awak media dan masyarakat tak merundungnya. Dia mengingatkan Indonesia merupakan negara demokrasi, bebas memberikan pandangan dan pendapat.
"Wartawan kamu jangan nanti bully-bully saya. Nanti kamu dibully sama anak-anak saya. Saya janji kepada para wartawan, tolong dengarkan karena ini pesta demokrasi, awas kalian membully saya. Karena apa karena ini pesta demokrasi di Indonesia," ucap dia
Advertisement