Kaltim Kondusif Pasca Pemilu 2024, Masyarakat Diimbau Menahan Diri dari Hasil Quick Count

Pelaksanaan pemilihan legislatif dan presiden 2024 di wilayah Kalimantan Timur secara keseluruhan berlangsung damai dan kondusif.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 20 Feb 2024, 21:37 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 21:37 WIB
Iustrasi pemungutan suara Pemilu 2024 (Istimewa)
Iustrasi pemungutan suara Pemilu 2024 (Istimewa)

Liputan6.com, Samarinda Pelaksanaan pemilihan legislatif dan presiden 2024 di wilayah Kalimantan Timur secara keseluruhan berlangsung damai dan kondusif. Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal mengatakan masyarakat Kalimantan Timur berhasil menjaga kondusifitas serta keamanan pasca kegiatan pencoblosan pada 14 Februari 2024 lalu.

"Terima kasih seluruh warga Provinsi Kalimantan Timur, Pemilu sudah kita dilalui, secara umum Kaltim bisa dikatakan kondusif," kata Faisal saat dialog interaktif di salah satu kanal radio di Samarinda, Jumat (16/2/2024).

Dalam dialog interaktif itu, Faisal menuturkan, sempat terjadi kekhawatiran terkait kerawanan Pemilu di Kaltim. Pasalnya, Kaltim masuk dalam urutan peringkat ke lima sebagai daerah yang memiliki kerawanan Pemilu, setelah DKI Jakarta, Sulawesi Utara Maluku Utara, Jawa Barat sebagai . Namun hal tersebut, justru menjadi titik awal bagi masyarakat Kaltim untuk lebih waspada dan berhati-hati.

Faisal menjelaskan kategori kerawanan tersebut disebabkan oleh beberapa indikator yang dikeluarkan oleh KPU RI. Pertama konteks sosial politik, kedua penyelenggaraan pemilu, kemudian tahapan pencalonan dan partisipasi pemilih.

"Ada dua hal ini yang membuat angka kita jadi agak rawan itu adalah partisipasi pemilih dan penyelenggaraan pemilu. Kemudian, penyelenggaraan pemilu juga dianggap kita agak rawan karena wilayah kita yang jauh masalah geografis wilayah seperti di Kubar, Mahulu, dan Kutai Timur. Itu yang dianggap berpotensi rawan," ujar Ketua ASKOMPSI periode 2023-2025 ini.

Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal saat dialog interaktif di salah satu kanal radio di Samarinda, Jumat (16/2/2024).

Faisal mengingatkan masyarakat untuk tetap bijak menghadapi masa pasca pemilu, terutama berkaitan dengan hasil quick count yang menjadi topik hangat. Dia menegaskan pentingnya menggunakan data resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan menahan diri dari spekulasi.

"Hati-hati dengan pasca Pemilu. Terutama ketika perhitungan quick count yang ramai di mana-mana dengan segala versinya. Jadi mari sama-sama kita menahan diri. Quick count hanya panduan awal saja, tetap kita harus menggunakan data resmi dari KPU," ujarnya.

Pemprov Kaltim Ajak Masyarakat Tetap Mawas Diri

Di akhir segmen, Faisal menambahkan bahwa konsiliasi politik telah berakhir, Pileg dan Pilpres juga sudah selesai. Kemudian, data yang dikeluarkan oleh pusat terkait tingkat kerawanan Kaltim menempati urutan ke 5 itu tidak terjadi di Kaltim.

"Mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi dalam waktu-waktu seminggu kedepan, bahkan hingga akhir putusan final. Kita tidak usah khawatir dengan indeks kerawanan itu, kita sudah sepakat bahwa indeks kerawanan yang itu justru membantu kita menjadi lebih mawas diri," imbuhnya.

Di kesempatan tersebut, Faisal mengajak semua pihak untuk dewasa dalam menyikapi hasil pemilu dan bersama-sama membangun Kalimantan Timur dan Indonesia kedepannya.

"Siapa pun diantara mereka terpilih berarti mereka adalah orang-orang yang hebat di antara yang hebat. Mereka adalah orang-orang yang hebat yang akan membangun Indonesia 5 tahun ke depan. Kita siap dengan IKN, banyak tugas ke depan yang harus kita selesaikan. Pemilu sudah berakhir dan mari sama-sama kita terima hasilnya dengan lapang dada," tutur Faisal.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya