Liputan6.com, Bontang - Kota Bontang kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan realisasi investasi sepanjang tahun 2024 mencapai Rp2,7 triliun. Data ini dirilis oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang untuk periode Januari hingga Desember 2024.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, menyatakan bahwa capaian ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi yang kondusif di Bontang.
Advertisement
“Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan kemudahan berinvestasi. Peningkatan sebesar 12,97% dibandingkan 2023 menjadi bukti bahwa Bontang semakin menarik sebagai destinasi investasi,” ujarnya, Senin (3/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Dari total investasi tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi dengan kontribusi Rp2,5 triliun, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp139 miliar. Kecamatan Bontang Utara menjadi penyumbang terbesar, menyerap Rp2,39 triliun (88,23%), diikuti Bontang Selatan Rp317 miliar (11%), dan Bontang Barat Rp1,36 miliar (0,05%).
Investasi ini juga berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja, dengan 512 pekerja Indonesia terserap sepanjang 2024. PMDN menyerap 475 tenaga kerja, sementara PMA 37 tenaga kerja.
“Investasi tidak hanya mendorong ekonomi, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal, sejalan dengan visi Bontang sebagai kota maju dan inklusif,” tambah Aspiannur.
Sektor utama PMDN didominasi oleh Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi (Rp2,1 triliun), diikuti Usaha Jasa Lainnya (Rp140 miliar), serta Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (Rp77,6 miliar). Sementara itu, PMA dipimpin oleh Industri Lainnya (Rp96,2 miliar), Industri Makanan (Rp35 miliar), dan Industri Kimia Dasar (Rp6,4 miliar).
Keberhasilan sektor industri kimia menegaskan posisi Bontang sebagai pusat industri kimia dan petrokimia di Kalimantan Timur, dengan tren investasi yang semakin beragam. Ke depan, Pemerintah Kota Bontang melalui DPMPTSP berkomitmen mempermudah perizinan dan meningkatkan infrastruktur untuk menarik lebih banyak investor.
“Kami akan terus bersinergi dengan pemangku kepentingan demi ekosistem investasi yang kompetitif dan berkelanjutan,” ujar Aspiannur.
Dengan capaian ini, Bontang diharapkan mempertahankan tren positif dan meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun internasional.