Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan pelaksanaan Salat Idul Fitri 1445 Hijriah/Lebaran di Tanah Papua berlangsung aman.
"Alhamdulillah pelaksanaan Salat Idul Fitri 1445 Hijriah berlangsung aman dan itu menjadi bukti tingginya toleransi di Tanah Papua," kata Mathius, dilansir dari Antara, Rabu (10/3/2024).
Mathius berharap toleransi dapat terus terjaga sehingga menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia.
Advertisement
"Terus jaga toleransi antar umat beragama dan pererat tali persaudaraan sehingga keamanan tetap terjaga," ucapnnya.
Ketika ditanya tentang situasi keamanan di wilayah hukum Polda Papua, Mathius mengakui kondisi keamanan relatif terkendali walaupun ada beberapa daerah yang rawan.
Aparat keamanan, kata dia, terus berjaga-jaga untuk memberikan rasa aman dari gangguan kelompok bersenjata.
"TNI-Polri akan terus berupaya menjaga keamanan di wilayah tugasnya, guna memberikan rasa aman kepada masyarakat," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.
Wilayah hukum Polda Papua meliputi empat provinsi di Tanah Papua yakni Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan, dengan 29 kabupaten dan kota.
Hasil Sidang Isbat: Lebaran Idul Fitri 1445 H Jatuh pada 10 April 2024
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan Hari Raya Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada Rabu 10 April 2024. Keputusan itu disampaikan langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai mengikuti sidang isbat yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama.
"Berdasarkan hisab posisi hilal di wilayah Indonesia yang masuk kriteria Mabims serta adanya laporan hilal yang terlihat disepakati bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada Rabu 10 April 2024," ujar Yaqut Cholil Qoumas, Selasa (9/4/2024).
Menag berharap, dengan hasil sidang isbat ini, maka semua umat Islam bisa merayakan Idul Fitri dengan suka cita.
Sidang isbat ini dihadiri perwakilan dari Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
Sidang isbat penentuan 1 Syawal dimulai dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Berdasarkan data hisab, diperkirakan ijtimak akan terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.
Advertisement
Lebaran Bersamaan dengan Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP MUhammadiyah) Haedar Nashir memperkirakan hari raya Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah bakal berlangsung bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.
"Insyaallah Muhammadiyah akan ber-Idul Fitri pada 10 April 2024 dan tampaknya Idul Fitri akan sama antara pemerintah dan Muhammadiyah," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu 6 April.
"Ramadhan-nya beda tapi Idul Fitri-nya sama karena ada perbedaan cara penetapan," jelas Haedar.
Terlepas sama maupun beda, Haedar meyakini seluruh lapisan masyarakat mampu menjaga toleransi.
"Sama maupun berbeda insya Allah kita sudah masuk pada fase saling memahami dan toleransi," ujar dia.
Untuk menyatukan dan mengakhiri masalah perbedaan itu, kata Haedar, Muhammadiyah terus mengampanyekan terwujudnya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Menurut Haedar Nashir, KHGT diharapkan tidak hanya berlaku untuk Indonesia saja, melainkan untuk umat Islam di seluruh dunia sehingga perbedaan itu tidak terus berulang.
"Sehingga nanti satu tanggal baru itu berlaku untuk di semua negara. Seperti kalender masehi yang tidak ada perbedaan," kata dia.