Liputan6.com, Jakarta - Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat cenderung bisa berkreasi dan menghasilkan keuntungan alias cuan dari kreasinya tersebut. Setidaknya inilah yang dirasakan Tati Rohati, seorang perajin kreasi rajut asal Desa Cikedung, Indramayu.
Ia mengaku berkat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina. Saat ini Tati Rohati sudah memiliki usaha rajut sendiri bernama “Fhaya Craft” dengan berbagai model dan pastinya diminati di pasaran.
Baca Juga
“Untuk pemasaran sudah kemana-mana. Terlebih dari Ibu Bupati Nina Agustina sangat support karena belum lama ini telah memesan 10 tas rajut pinggang, 4 rangkai bunga rajut, dan pernah 6 kotak tissue rajut juga,” ujar Tati.
Advertisement
Lanjut Tati menjelaskan, dukungan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu sangat luar biasa untuk membantu mempromosikan usaha kreasi rajut dirinya. Hal ini dibuktikan setiap mengikuti pameran selalu difasilitasi oleh dinas terkait.
“Pernah ikut pameran BRILIANPRENEUR 2023 di JCC. Saya selalu dihubungi dan selalu di fasilitasi kalau ada pameran atau bazar oleh Diskopindag dan Dispara baik untuk usaha UMKM maupun Ekonomi Kreatif,” lanjutnya
Tati sendiri memulai usaha rajutnya dengan bantuan suami sejak 2020 silam. Sejumlah kreasi rajut yang diproduksi tersusun rapi meliputi tas model rajut, dompet model rajut, sepatu model rajut, kotak tisu model rajut, kopyah model rajut, pot bunga hias model rajut dan lainnya.
Tidak main-main, kini Omzet yang diperoleh oleh Tati dalam menekuni usaha kreasi rajut sudah jutaan rupiah. Hal ini berkat pemasaran yang dilakukan secara menyeluruh.
Apresiasi
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispara) Kabupaten Indramayu Aan Hendrajana sangat mengapresiasi dan terus membantu menaikan kelas usaha yang ditekuni Tati Rohati.
“Tentunya melalui kebijakan Bupati Nina Agustina yang terus mendorong UMKM naik kelas melalui ekonomi kreatif, pastinya kita support, yang sejalan dengan 10 program unggulan Bupati yaitu Program Pe-Ri (Perempuan Berdikari) dan Program Kruw-Cil (Kredit Usaha Warung Kecil). Apalagi kreasi rajut ini pernah terpilih 5 peserta kurasi UDUNAN untuk maju ke tingkat Provinsi Jawa Barat Bersama Dispara Kabupaten Indramayu,” ucapnya.
Advertisement