Nilai Kontrak Rp1,4 Triliun, Perusahaan PT Lede Putra Perkasa Dukung Pengadaan AC di RS Vertikal Makassar

PT Lede Putra Perkasa mengumumkan telah berhasil dalam menyelesaikan proyek pengadaan Air Conditioning Variable Refrigerant Flow (AC VRF) untuk Rumah Sakit atau RS Vertikal Makassar.

oleh Tim News diperbarui 06 Sep 2024, 21:11 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 18:38 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar, Jumat (6/9/2024).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar atau RS Vertikal Makassar pada Jumat (6/9/2024).

Liputan6.com, Jakarta - PT Lede Putra Perkasa mengumumkan telah berhasil dalam menyelesaikan proyek pengadaan Air Conditioning Variable Refrigerant Flow (AC VRF) untuk Rumah Sakit atau RS Vertikal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Diketahui, RS Vertikal Makassar merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Jumat (6/9/2024).

Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp1,4 Triliun ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat infrastruktur kesehatan di wilayah Indonesia Timur.

"AC VRF yang disupply oleh PT Lede Putra Perkasa dirancang untuk mendukung operasi rumah sakit 24/7, menjaga stabilitas suhu dan kualitas udara di berbagai area penting rumah sakit," ujar Direktur Operasional PT Lede Putra Perkasa Octavianus Lede Talu, melalui keterangan tertulis, Jumat (6/9/2024).

Dia mengatakan, keberhasilan proyek ini menegaskan posisi PT Lede Putra Perkasa sebagai kontraktor AC VRF yang handal dalam proyek-proyek skala besar dan berdampak nasional.

"Penyelesaian proyek ini merupakan tonggak penting bagi perusahaan kami. Kami bangga telah mendukung pemerintah sesuai jadwal dan spesifikasi teknis yang ketat, kami juga memastikan kualitas AC VRF yang kami supply berkualitas dan canggih untuk memberikan udara yang baik untuk lingkungan area Gedung rumah sakit," ucap Octavianus.

Menurut dia, proyek ini merupakan bagian dari Program Pembangunan Rumah Sakit Vertikal yang digagas oleh pemerintah untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.

"Dengan penyelesaian proyek ini, RS Vertikal Makassar siap melayani ribuan pasien setiap tahun dengan fasilitas modern dan teknologi AC VRF terkini," jelas Octavianus.

Sementara itu, Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Rumah Sakit Vertikal Otak, Jantung, Kanker atau RS Vertikal Makassar dibangun bukan hanya untuk kota Makassar, Sulawesi Selatan saja, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia bahkan Internasional.

"Nantinya jadi pusat pelayanan rumah sakit dengan kualitas paling baik untuk Indonesia Timur," ujar Menkes Budi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Resmikan RS Kemenkes Makassar, Jokowi: Peralatannya Tak Kalah dengan Rumah Sakit Singapura-Amerika

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar, Jumat (6/9/2024).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar, Jumat (6/9/2024). (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar, Jumat (6/9/2024). Jokowi mengungkapkan pembangunan RS ini menghabiskan anggaran yang sangat besar yakni, Rp2,44 triliun.

"Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Rumah Sakit ini, Rp1,56 triliun. satu triliun lima ratus enam puluh miliar rupiah. Tidak stop disitu, karena alat kesehatannya tersendiri yang sudah berjalan itu Rp360 miliar dan akan berjalan menjadi Rp520 miliar," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (6/9/2024).

"Artinya Rp2 triliun lebih rumah sakit ini untuk khusus Sulawesi Selatan, Makassar," sambungnya.

Dia menyampaikan rumah sakit ini memiliki kapasitas 920 tempat tidur dan menjadi hub rumah sakit untuk wilayah Indonesia bagian timur.

Jokowi menjamin peralatan kesehatan di RS Kemenkes Makassar tak kalah canggih dengan rumah sakit di Singapura, Amerika Serikat, hingga Jepang.

"Kita tidak mau lagi nanti masyarakat yang sakit, warga yang sakit larinya ke Malaysia, larinya ke Singapura, larinya ke Amerika Serikat, larinya ke Jepang. Cukup di Makassar. Kalau saya lihat peralatannya tadi tidak kalah dengan mereka, saya jamin itu," ucap dia.

 


Jaminan dari Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)

Jokowi mengungkapkan bahwa negara kehilangan devisa sebesar Rp180 triliun setiap tahunnya karena masyarakat berobat ke luar negeri.

Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah membangun rumah sakit standar internasional untuk mencegah warga berobat ke luar negeri.

"(RS Kemenkes Makassar)Terdiri dari 4 tower, kemudian 12 lantai saya tadi masuk, ini kok melebihi hotel bintang 5. Bapak ibu kalau enggak percaya nanti masuk semuanya lihat, dilihat betul rumah sakit yang memang harus, ya seharusnya rumah sakit itu seperti ini," tutur Jokowi.

Dia juga mengaku kagum dengan RS Kemenkes Makassar yang memiliki peralatan kesehatan super modern.

Bahkan, Jokowi mengungkapkan ruang operasi di RS Kemenkes Makassar sangat modern.

"Saya enggak tahu tuh belajar berapa bulan mengoperasikan peralatan yang digital (modern) seperti itu, Cath Lab (Catheterization Laboratory), MRI, CT Scan, ruang operasi yang super modern seperti itu. Tetapi mohon maaf saya juga engga mau masuk ke ruang operasi," ucap Jokowi.

Infografis Sorotan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sorotan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya