Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan Selasa pagi (8/4/2025) di Jakarta. Rupiah tercatat turun 24 poin atau 0,14 persen ke level 16.846 per dolar AS, dibandingkan kurs USD sebelumnya di 16.822 per dolar AS.
Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, mengatakan pelemahan rupiah disebabkan respons negatif pasar terhadap sejumlah isu global yang mencuat selama libur Lebaran. Di antaranya adalah pengumuman tarif impor baru dari Amerika Serikat serta reaksi balasan dari negara seperti China dan Kanada.
"Rupiah kemungkinan bergerak di kisaran 16.800 di awal perdagangan, namun berpotensi ditutup lebih kuat di level sekitar 16.700," ujar Ariston, dikutip dari ANTARA.
Advertisement
Dikutip Liputan6.com dari masing-masing laman resmi bank, Selasa (8/4/2025), berikut ini adalah daftar kurs usd hari ini untuk jual dan beli di bank-bank besar Indonesia:
Kurs Dolar AS di BCA Hari Ini
Bank Central Asia (BCA) menetapkan kurs e-rate pada pukul 09.21 WIB sebagai berikut:
- Harga beli: 16.845
- Harga jual: 16.875
Untuk TT Counter per 08.30 WIB:
- Harga beli: 16.650
- Harga jual: 16.950
Sementara berdasarkan Bank Notes per 08.33 WIB:
- Harga beli: 16.650
- Harga jual: 16.950
Kurs Dolar AS di BRI Hari Ini
Bank Rakyat Indonesia (BRI) per pukul 07.38 WIB menetapkan:
- E-rate beli: 16.678
- E-rate jual: 16.899
TT Counter:
- Harga beli: 16.620
- Harga jual: 16.980
Kurs Dolar AS di Bank Mandiri Hari Ini
Bank Mandiri mencatat special rate per Kamis (27/3/2025) pukul 09.15 WIB:
- Harga beli: 16.580
- Harga jual: 16.610
TT Counter (14.21 WIB):
- Harga beli: 16.300
- Harga jual: 16.650
Bank Notes (09.20 WIB):
- Harga beli: 16.350
- Harga jual: 16.700
Kurs Dolar AS di BNI Hari Ini
Bank Negara Indonesia (BNI) per pukul 09.20 WIB menetapkan special rate:
- Harga beli: 16.497
- Harga jual: 16.800
TT Counter dan Bank Notes pada jam yang sama mencatat angka yang sama:
- Harga beli dolar: 16.430
- Harga jual: 16.800
Analisa Pergerakan Hari Ini
Ariston Tjendra menilai nilai tukar (kurs) rupiah bisa memperoleh sentimen positif dari aksi buy on dip di sebagian pasar saham Asia.
“Aksi buy on dip pasar hari ini bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko, (kendati) pasar masih rentan tertekan pekan ini karena isu perang tarif masih bergulir dan pasar menunggu hasil negosiasi tarif beberapa negara,” ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Pada pagi ini, lanjutnya, sebagian pasar saham Asia terlihat rebound. Hal ini menandakan banyak investor memanfaatkan momen harga yang sudah menurun signifikan di berbagai bursa saham dengan harapan ke depan pasar akan melonjak kembali.
“Sentimen ini bisa positif, bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” kata dia.
Advertisement
