Pemprov Jateng Konsisten Integrasikan 35 Kabupaten/Kota dengan Transportasi massal

Pemprov Jateng berkomitmen untuk menghadirkan transportasi massal yang murah, nyaman, dan terintegrasi.

oleh Fachri pada 11 Sep 2024, 16:10 WIB
Diperbarui 11 Sep 2024, 16:06 WIB
Pemprov Jawa Tengah.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno saat membuka acara Central Java Transport Solution Expo 2024 di Gedung Wahana Graha Dinas Perhubungan Jateng, Rabu (11/9/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Semarang Guna memudahkan mobilitas masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya mengintegrasikan 35 kabupaten/kota dengan transportasi massal. Pemprov Jateng pun berkomitmen untuk menghadirkan transportasi massal yang murah, nyaman, dan terintegrasi.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno mengungkapkan bahwa kehadiran transportasi massal akan mengakselerasi pergerakan ekonomi di Jawa Tengah. Dririnya pun menyebut, pihaknya juga mendorong pemerintah pusat mereaktivasi jalur kereta api seperti jalur kereta api Semarang-Pati-Rembang dan jalur Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi (Kedungsepur).

"Reaktivasi jalur kereta api merupakan kewenangan pusat. Kemarin sudah ada kajian, mudah-mudahan jalur kereta api kawasan Kedungsepur segera dapat diaktifkan kembali," ungkapnya.

Sebagai informasi, hingga tahun 2024, Pemprov Jateng telah menyediakan sebanyak tujuh rute perjalanan Bus Rapid Trans (BRT) Jateng. Dari jumlah trayek yang ada, tersedia 115 unit armada.

Armada BRT itu terbagi untuk rute Semarang-Bawen 28 unit, Purwokerto-Purbalingga 14 unit, Semarang-Kendal 16 unit, Magelang-Purworejo 14 unit, Solo-Sragen 14 unit, Semarang-Gubug 14 unit, dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri 15 unit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jalankan Layanan Edutrip Trans Jateng

Pemprov Jateng.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno saat membuka acara Central Java Transport Solution Expo 2024 di Gedung Wahana Graha Dinas Perhubungan Jateng, Rabu (11/9/2024). (Foto: Istimewa)

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya mengubah stigma terminal buruk dengan mengoptimalkan layanan Edutrip Trans Jateng. Ia menyebut, program Edutrip bisa dimanfaatkan oleh sekolah, kampus, hingga keluarga untuk bepergian ke berbagai lokasi tujuan.

"Layanan Edutrip Trans Jateng sekaligus memberi wawasan kepada para pelajar tentang manfaat transportasi umum bagi masyarakat," ungkapnya.

 

(*)

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya