Infografis BMKG Prediksi Kekeringan 2024 Lebih Panjang dan Tips Mitigasinya

BMKG memprediksi kekeringan tahun ini akan terjadi lebih panjang, mulai Mei hingga Oktober 2024. Pakar dari Fakultas Geografi UGM Djati Mardiatno pun menekankan perlunya mitigasi kekeringan.

oleh Anri SyaifulDevira PrastiwiAbdillah diperbarui 27 Sep 2024, 09:04 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 09:04 WIB
Banner Infografis Peta Kekeringan di Indonesia September 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Peta Kekeringan di Indonesia September 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi kekeringan tahun ini akan terjadi lebih panjang. Tepatnya, mulai Mei hingga Oktober 2024.

Terkait hal itu, pakar mitigasi bencana dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta Djati Mardiatno mengatakan prediksi BMKG tersebut tidak sepenuhnya meleset. Sebab, gejala iklim yang berubah-ubah dan berdampak pada perubahan musim di Indonesia.

Dangan demikin, penting adanya mitigasi kekeringan. "Tingkat keparahannya itu tidak seperti yang diprediksikan sebelumnya," ujar pakar mitigasi bencana asal UGM itu, Jumat 20 September 2024.

Menurut Djati, perubahan iklim ini lantaran kondisi geografis dan hidrogeologi Indonesia yang beragam menyebabkan beberapa tempat mengalami kekeringan. Sedangkan tempat lain belum dapat dikategorikan sebagai bencana kekeringan.

Ia memberikan contoh seperti di Gunungkidul dan Nusa Tenggara Timur yang dikenal sulit mendapatkan sumber air. Terlebih di saat musim kemarau melanda, bahkan musim kemarau berlangsung lebih panjang dibanding daripada wilayah lain.

Buat menilai suatu daerah memiliki potensi kekeringan atau tidak, menurut Djati, harus memperhatikan tipe dan zona iklim regional, material penyusun geologis, serta sistem alam yang terdapat di suatu daerah tersebut. Selain itu, perubahan iklim ini juga mempengaruhi curah hujan yang turun di beberapa daerah di Indonesia.

"Perkiraan iklim sebelumnya menyatakan bahwa puncak musim kemarau akan berlangsung pada bulan Agustus hingga September," Djati menambahkan.

Lebih jauh Djati mengatakan, September adalah bulannya sumber mata air cenderung menjadi kering, sehingga penting adanya mitigasi kekeringan oleh pemerintah atau masyarakat. Adanya perubahan iklim itu tidak menutup kemungkinan akan turunnya hujan di Agustus-September meskipun sedikit.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi kekeringan pada Dasarian III September 2024. Daerah mana saja masuk kategori Awas dan Siaga? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Infografis Peta Kekeringan di Indonesia September 2024

Infografis Peta Kekeringan di Indonesia September 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Peta Kekeringan di Indonesia September 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Tips Antisipasi dan Mitigasi Hadapi Kekeringan

Infografis Tips Antisipasi dan Mitigasi Hadapi Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tips Antisipasi dan Mitigasi Hadapi Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya