Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis (5/12/2024) diprediksi cerah berawan, berawan, hujan ringan, dan berawan tebal. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.
Kemudian pada siang hari nanti, sebagian wilayah Indonesia diprakirakan BMKG bakal hujan ringan di antaranya Jakarta Pusat, Bandung, Semarang, Surabaya, Palangkaraya, Kupang, dan Makassar. Dan hujan petir akan turun di wilayah Serang.
Baca Juga
Selanjutnya, malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagian besar diprediksi berawan, berawan tebal, hujan petir, dan hujan ringan. Langit berawan akan diprediksi terjadi di Kota Jayapura. Hujan petir akan mengguyur wilayah Semarang.
Advertisement
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Banda Aceh | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Denpasar | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Serang | Hujan Ringan | Hujan Petir | Berawan Tebal |
Bengkulu | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Yogyakarta | Berawan | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Jakarta Pusat | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Berawan Tebal |
Gorontalo | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Jambi | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Bandung | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Berawan Tebal |
Semarang | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Petir |
Surabaya | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Berawan Tebal |
Pontianak | Hujan Ringan | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Banjarmasin | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Palangkaraya | Berawan | Hujan Ringan | Berawan Tebal |
Samarinda | Hujan Ringan | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Tarakan | Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Pangkal Pinang | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Tanjung Pinang | Berawan | Berawan | Berawan Tebal |
Bandar Lampung | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Ambon | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Ternate | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Mataram | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Kupang | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Kota Jayapura | Berawan | Berawan | Berawan |
Manokwari | Hujan Ringan | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Pekanbaru | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Mamuju | Hujan Ringan | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Makassar | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Berawan Tebal |
Kendari | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Manado | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Padang | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Palembang | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Medan | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Fenomena Ribuan Ikan Berlompatan ke Darat di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung, BMKG Ungkap Penyebabnya
Ribuan ikan kecil terekam kamera melompat ke daratan di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, pada Sabtu (30/11/2024) malam. Dalam video yang beredar di media sosial, ikan-ikan tersebut terlihat melompat dari tepian laut hingga terdampar di daratan dermaga.
Beberapa ikan juga tampak melompat di bagian tengah laut dan terdampar di berbagai sisi dermaga.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Panjang, Tarjono mengonfirmasi fenomena alam tersebut.
Tarjono menjelaskan bahwa kejadian ini dipicu oleh beberapa faktor, baik yang berkaitan dengan alam maupun keadaan lingkungan di sekitar Pelabuhan Panjang.
"Peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam di area Pelabuhan Panjang dan sekitarnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena tersebut, salah satunya adalah perubahan suhu laut yang sangat drastis," kata Tarjono, Senin (2/12/2024).
Menurutnya, fenomena ini kemungkinan besar berkaitan dengan perubahan suhu yang menyebabkan ikan-ikan kecil tersebut bergerak mencari wilayah dengan suhu yang lebih hangat.
“Secara alami, ikan akan berpindah ke wilayah yang suhunya lebih nyaman bagi mereka,” jelasnya.
Meskipun banyak yang mengaitkan peristiwa ini dengan isu tsunami, Tarjono menegaskan bahwa BMKG tidak mendeteksi adanya aktivitas kegempaan yang berpotensi menimbulkan tsunami di Teluk Lampung.
BMKG pun membantah adanya kaitan antara fenomena ikan melompat dengan ancaman tsunami.
"BMKG selalu memantau kondisi cuaca dan aktivitas seismik di wilayah ini, dan hingga saat ini tidak ada indikasi gempa yang berpotensi tsunami," terangnya.
Tarjono mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu palsu terkait tsunami dan selalu mengikuti informasi resmi yang disampaikan BMKG.
Meskipun demikian, ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap perubahan alam yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
"BMKG sendiri terus memberikan informasi berkala mengenai kondisi cuaca dan fenomena alam yang berpotensi berdampak pada masyarakat," ungkapnya.
Advertisement
Cuaca Buruk Ganggu Penyeberangan Bakauheni-Merak, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Cuaca buruk yang melanda wilayah Selat Sunda, termasuk di sekitar Pelabuhan Bakauheni-Merak, menyebabkan gangguan pada aktivitas penyebrangan.
Kecepatan angin yang tinggi dan gelombang laut yang besar diprediksi akan berlangsung hingga sepekan ke depan, tepatnya dari 1 hingga 7 Desember 2024.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Panjang, Tarjono, mengatakan bahwa cuaca buruk ini dipicu oleh belokan arah angin di sekitar Selat Sunda serta adanya pusat tekanan rendah di barat daya Selat Sunda.
"Kondisi ini dapat mempengaruhi kecepatan angin dan tinggi gelombang di sekitar Selat Sunda, yang berpotensi mengganggu penyebrangan Bakauheni-Merak," ujar Tarjono dikonfirmasi, Selasa (3/12/2024).
Menurut pengamatan BMKG, cuaca buruk ini terjadi di awal musim penghujan, yang memang sering membawa potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan gelombang tinggi.
BMKG Maritim Lampung meminta masyarakat untuk tetap waspada dan memantau perkembangan cuaca secara berkala.
"Namun, kami menghimbau agar tidak panik berlebihan. Pastikan untuk selalu mendapatkan informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dari BMKG, dan jangan paksakan untuk melakukan penyeberangan jika cuaca belum kondusif," katanya.
Seiring dengan cuaca yang tidak menentu, masyarakat diminta untuk mempertimbangkan jadwal perjalanan mereka dan mengutamakan keselamatan saat melintasi Selat Sunda.