Kala Bronto Skylift Jadi Tangga Langit Lihat Puncak Monas dari Dekat, Andalan Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan di Ketinggian

Liputan6.com, Jakarta - Melihat Puncak Monas dari dekat dengan menaiki tangga langit Bronto Skylift tentu jadi sensansi beda. Unit alat berat milik Damkar Jakarta ini jadi andalan untuk misi pemadaman kebakaran dan evakuasi korban di ketinggian.

Bukan dengan menaiki anak tangga secara manual, tangga langit yang melekat di tubuh Bronto Skylift dioperasikan secara elektronik. Ada juga tali pengaman yang harus dipakai pengguna terlebih dulu saat menaiki tangga jangkung ini.

Pada September 2018, Unit Pengelolaan Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menghadirkan Bronto Skylift di Monas kepada para pengunjung yang ingin merasakan sensasi ketinggian Monas. Hanya setiap akhir pekan yakni Sabtu-Minggu, pukul 10.00-12.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 WIB.

Kala itu Kepala UPT Monas Munjirin menjelaskan, Bronto Skylift disediakan bagi pengunjung yang ingin melihat Monas dari ketinggian 90 meter secara gratis dan tanpa perlu mengantre lama.

Laman jakarta-tourism.go.id menyebut Tugu Monas memiliki ketinggian 132 meter. Pada puncak Monas ada lidah api berwarna emas di pelataran. Buku Tugu Nasional terbitan Pembina Tugu Nasional mencatat, tinggi dari pelataran puncak ke titik puncak lidah api mencapai 17 meter.

Bronto Skylift yang dimiliki Dinas Gulkarmat Jakarta dapat mencapai ketinggian 104 meter di sisi kiri, 90 meter di sisi kanan. Namun saat pengoperasian di Monas hanya sampai ketinggian sekitar 80 meter dengan alasan keamanan karena faktor kecepatan angin. Saat di ketinggian, hembusan angin akan terasa kencang.

Para pengunjung yang menaiki Bronto Skylift untuk melihat puncak Monas dari dekat harus memakai alat pengamanan terlebih dahulu. Gondola sebagai pijakan kaki di ujung tangga bisa menampung hingga 5 orang. Ditemani petugas Damkar, pengunjung kemudian merasakan sensasi tangga jangkung itu perlahan naik tinggi hingga mendekati puncak Monas.

Setelah mencapai ketinggian yang ditetapkan, pengunjung bisa mengabadikan momen unik tersebut. Lalu tangga elektronik turun perlahan hingga kembali tiba di bawah. Pengunjung kemudian melepaskan alat pengamanan dan bisa kembali menjejakkan kaki di aspal halaman Monas.

Bronto Skylift menjadi kendaraan canggih yang dimiliki Dinas Gulkarmat Jakarta. Akun X Pemadam Jakarta @humasjakfire menerangkan pihaknya memiliki 2 unit yang fungsi utamanya digunakan dalam pemadaman kebakaran khusus bangunan atau gedung tinggi.

"Bronto Skylift adalah salah satu unit kebanggaan yang Dinas Gulkarmat Jakarta miliki. Unit ini digunakan untuk menjangkau gedung-gedung dan bangunan tinggi di Kota Jakarta," sebut akun resmi Dinas Gulkarmat Jakarta ini.

Bronto Skylift bisa membantu operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan dari luar gedung saat terjadi keadaan darurat di gedung atau bangunan tinggi. Kendaraan buatan Finlandia seberat 500 kg ini bisa berotasi 360 derajat, sehingga memiliki fleksibitas dan mobilitas yang mumpuni.

Dilengkapi dengan teknologi kontrol canggih, unit ini memastikan operasi yang mudah dan aman. Tentu petugas yang mengoperasikan alat ini tidak sembarangan karena harus bersertifikat. Dinas Gulkarmat Jakarta menyebut Bronto Skylift mendukung tugas penyelamatan dan pemadaman kebakaran.

Bronto Skylift yang dimiliki Dinas Gulkarmat Jakarta ini memiliki panjang 17,5 meter, tinggi 4,05 meter, dan lebar 2,6 meter. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan selubung peluncur bagi korban kebakaran yang berhasil dievakuasi dari ketinggian sekitar 50 meter.

Canggihnya Bronto Skylift menjadi perhatian khusus saat digunakan dalam penyelamatan 9 orang yang terjebak dalam kebakaran hebat Glodok Plaza. Saat itu korban berteriak histeris minta tolong diselamatkan dari area roof top lantai 7. Sementara api merah membara terus berkobar tinggi dengan ganas pada Rabu 15 Januari 2024 malam.

Tangga jangkung Bronto Skylift menggapai lantai 7 dari luar gedung. Petugas meraih korban yang terjebak. Kemudian secara bergiliran kesembilan orang yang terjebak kebakaran itu pun dievakuasi hingga mendarat di aspal jalanan dengan selamat. Warga yang menyaksikan peristiwa mencekam itu pun bernapas lega melihat korban yang semula terjebak menjadi selamat.

Setelah berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan korban terjebak terlebih dahulu, Bronto Skylift kemudian kembali menaikkan tangga elektronik ke atas dengan membawa petugas pemadam kebakaran (Damkar) untuk melakukan penyiraman air dari atas. Berjibaku memadamkan si jago merah.

Gulkarmat Jakarta mengerahkan 45 unit gabungan dan 230 petugas Damkar untuk memadamkan api yang berkobar sejak Rabu 15 Januari 2024 malam pukul 21.22 WIB. Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan menuturkan ada 3 tim pemadam.

Tim pertama masuk ke dalam gedung untuk memadamkan api dari bagian dalam dengan dilengkapi alat pelindung diri (APD) serta masker oksigen. Tim kedua melakukan pemadaman dari tengah gedung. Tim ketiga keliling memadamkan di bagian luar gedung dengan kendaraan Bronto Skylift maupun Mobil Skylift.

Kerja keras petugas Damkar membuahkan hasil setelah berjibaku selama 12 jam lebih. Pada Kamis 16 Januari 2025 pagi sekitar pukul 10.00 WIB, kebakaran hebat itu akhirnya padam seluruhnya. Petugas kemudian melanjutkan proses pendinginan gedung dan menyisir tiap lantai gedung yang terdampak untuk mencari penyebab kebakaran.