Prabowo: Gaza Sudah Cukup Menderita, Saatnya Bangun Kembali Rumah dan Sekolah

Dia menyoroti lingkungan internasional yang berubah dengan sangat cepat, yang ditandai dengan ketidakstabilan dan proteksionisme ekonomi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Feb 2025, 21:03 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 21:02 WIB
Prabowo
Presiden Prabowo Subianto saat berbicara dalam forum World Governments Summit secara virtual, Kamis (13/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia mendukung solusi dua negara atau two state solution dalam penyelesaian konflik di Israel dan Palestina. Dia ingin konflik di Gaza, Palestina berhenti dan memulai kembali pembangunan infrastruktur yang rusak.

"Gaza sudah cukup menderita! Sekarang saatnya membangun kembali rumah-rumah, membuka kembali sekolah-sekolah, dan memulihkan keadaan yang normal," kata Prabowo saat berbicara dalam forum World Governments Summit secara virtual, dikutip dari siaran pers, Kamis (13/2/2025).

"Indonesia mendukung upaya-upaya menuju penyelesaian yang adil dan langgeng, yang berlandaskan pada solusi dua negara," sambungnya.

Dia menyoroti lingkungan internasional yang berubah dengan sangat cepat, yang ditandai dengan ketidakstabilan dan proteksionisme ekonomi. Prabowo mengingatkan perubahan tersebut dapat menjadi tidak terkendali apabila tak disikapi dengan bijak.

"Negara-negara, berapa pun ukurannya, harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini dan melindungi dunia dari konflik yang tak terkendali—baik di Ukraina, Gaza, atau krisis yang muncul di Afrika, seperti Kongo Timur," ujarnya.

Menurut dia, retorika belaka tidak cukup untuk menghadapi tantangan ketidakstabilan dunia. Untuk itu, Prabowo mengajak masyarakat internasional berupaya untuk menghentikan kekerasan di Gaza dan juga di wilayah lainnya.

"Dunia tidak boleh membiarkan siklus kekerasan terus berlanjut. Krisis di Ukraina, Gaza, Kongo Timur, dan wilayah Afrika lainnya, mencerminkan semakin luasnya erosi stabilitas global. Indonesia memahami bahwa retorika saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan ini," jelas Prabowo.

Disisi lain, Prabowo menyampaikam komitmen Indonesia dalam mempertahankan diplomasi yang seimbang dengan negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan China. Indonesia turut menjalin kemitraan global dengan meningkatkan peran di organisasi internasional seperti BRICS, OECD, CPTPP, dan Indo-Pacific Forum.

"Kami berusaha untuk mendengarkan sebanyak yang kami katakan, menjalin kemitraan berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati," tutur dia.

 

Indonesia Berkomitmen Jadi Jembatan

Prabowo
Presiden Prabowo Subianto saat berbicara dalam forum World Governments Summit secara virtual, Kamis (13/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).... Selengkapnya

Dengan visi diplomasi aktif, Indonesia juga berkomitmen untuk terus menjadi jembatan antara dunia utara dan selatan, serta berkontribusi dalam menciptakan tatanan global yang lebih damai dan stabil.

Kendati begitu, Prabowo menuturkan bahwa Indonesia harus tetap menjaga stabilitas dan kesejahteraan domestik untuk dapat berperan aktif dalam diplomasi global tersebut.

"Kita harus mengerjakan pekerjaan rumah kita sendiri di dalam negeri. Pengaruh dan kemampuan kita untuk berkontribusi dalam stabilitas global saling berhubungan dengan kekuatan, ketahanan, dan kemajuan ekonomi, serta kesejahteraan sosial bangsa dan rakyat kita," tegas Prabowo.

 

Infografis

Infografis Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya