Liputan6.com, Jakarta - Parsibona Indonesia Raya (PIR) resmi melantik Badan Pengurus Nasional (BPN) untuk periode 2024-2029 dalam sebuah acara yang penuh makna dan kebersamaan.
Ketua Umum PIR, Sihar Sitorus, dalam pidatonya menekankan pentingnya peran serta seluruh keluarga besar Sitorus dalam menjaga dan membangun warisan adat serta budaya yang telah diamanahkan.
Dalam sambutannya, Sihar Sitorus menyampaikan bahwa mandat adat dan budaya yang diberikan kepada PIR merupakan sebuah simbol yang penuh makna dan tanggung jawab besar. Meski menghadapi berbagai keterbatasan, seperti pemahaman adat dan waktu, PIR justru melihat tantangan ini sebagai peluang untuk terus berbuat yang terbaik bagi organisasi dan keluarga besar Sitorus.
Advertisement
“Kami menyadari bahwa menjaga adat dan budaya bukanlah tugas yang ringan, tetapi justru dalam keterbatasan inilah kami menemukan kekuatan untuk terus berjuang. PIR hadir untuk menyatukan dan menguatkan keluarga besar Sitorus,” ujar Sihar.
Sebagaimana arahan dari Dewan Pembina, sosialisasi menjadi aspek penting dalam memperkuat keberadaan PIR. Oleh karena itu, Sihar mengajak seluruh pengurus dan keluarga besar Sitorus untuk bekerja sama dalam menyebarkan nilai-nilai dan visi organisasi kepada generasi berikutnya. Sosialisasi bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kerja sama dan tekad yang kuat, hal ini dapat diwujudkan.
Dalam pelaksanaan program, PIR telah mengambil langkah konkret dengan membangun Huta Raja Sitorus sebagai pusat kebersamaan dan simbol kekuatan keluarga besar Sitorus. Dengan dimulainya pembangunan ini, diharapkan semakin banyak anggota keluarga yang tergerak untuk berkontribusi.
“Kami berharap pembangunan Huta Raja Sitorus ini menjadi pemantik semangat bagi kita semua. Saat hati kita semakin ringan untuk saling membantu, maka percepatan pembangunan akan lebih mudah terealisasi,” tambah Sihar.
Sihar menekankan bahwa pembangunan Huta Raja Sitorus sejalan dengan program pemerintah yang bertujuan untuk mengembangkan destinasi wisata di wilayah Danau Toba. Khususnya, PIR ingin menggali potensi wilayah Danau Toba di Sibisa sebagai asal mula Raja Sitorus dengan mengajak para ahli guna memberikan masukan terkait kolaborasi antara agrowisata dan budaya Batak.
“Pembangunan ini bukan hanya sekadar menghadirkan lokasi wisata, tetapi juga menjadi pengingat bagi keturunan Raja Sitorus akan budaya dan adat istiadat mereka, agar tidak tergerus oleh zaman dan teknologi,” ujar Sihar.
Menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, Sihar juga menyoroti pentingnya pembinaan generasi muda, terutama dalam hal karakter dan kompetensi. Sihar menyampaikan bahwa saat ini keturunan Raja Sitorus tersebar di berbagai belahan dunia dan memiliki beragam profesi yang tentunya dibutuhkan dalam menyukseskan pembangunan ini.
PIR memiliki 21 anggota DPRD di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat yang diharapkan dapat berperan aktif dalam memperkenalkan organisasi serta mendukung misi PIR dalam pembangunan Huta Raja Sitorus.
Selain itu, Sihar menekankan dalam Mars Sitorus terdapat nilai-nilai kebersamaan yang mampu mempererat hubungan antaranggota keluarga besar. Nilai-nilai ini diyakini akan menjadi pendorong utama dalam menyukseskan pembangunan Huta Raja Sitorus dan program-program lainnya yang telah dirancang PIR.
Salah satu program strategis PIR saat ini adalah upaya pengembalian tanah Sitorus di Sibisa, yang puluhan tahun lalu dipinjamkan kepada pemerintah. Proses ini masih dalam perjalanan panjang, tetapi tetap menjadi salah satu prioritas utama PIR dalam memperjuangkan hak-hak keluarga besar Sitorus.
“Kami sedang mengupayakan agar tanah Sitorus di Sibisa dapat kembali ke tangan keluarga besar kita. Ini bukan perkara mudah, namun dengan doa dan usaha bersama, kami yakin hal ini dapat terwujud,” jelas Sihar.
Ke depan, PIR berkomitmen untuk mengintegrasikan program kerja Dewan Pembina dengan pengurus, menciptakan inovasi, serta menanamkan nilai-nilai kebersamaan, baik dalam pemikiran, materi, maupun doa, demi kemajuan organisasi. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, PIR optimis dapat menjadi organisasi yang lebih solid dan bermanfaat bagi seluruh keluarga besar Sitorus.
Tentang Parsibona Indonesia Raya
Parsibona Indonesia Raya (PIR) adalah organisasi yang bertujuan untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan adat serta budaya Sitorus.
Melalui berbagai program dan kegiatan, PIR berupaya memperkuat hubungan kekeluargaan serta membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi keluarga besar Sitorus di seluruh Indonesia.
Advertisement
