Bukan Sekadar Dapat Gelar, Calon Wisudawan UT Jakarta Makin Gemilang dengan Mental Wealth

Liputan6.com, Jakarta Universitas Terbuka Jakarta (UT Jakarta) menggelar Seminar Pendidikan bertema "Happy Employees, Smart Work, and Healthy Mind: Kunci Sukses Menjaga Kesehatan Mental dan Produktivitas Kerja" pada Sabtu (23/2) di Gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan.

Dalam kesempatan itu, Direktur UT Jakarta, Edward Zubir, mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam seminar ini menjadi penting, untuk menghadapi dunia kerja. 

"Dunia kerja menuntut kecepatan, ketepatan, dan ketahanan mental. Menjadi profesional yang sukses tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis, tapi juga tentang bagaimana menjaga keseimbangan, antara kebahagiaan, efisiensi kerja, dan kesehatan mental. Ditambah lagi, di UT, para mahasiswa dibekali dengan pembelajaran yang mendorong kemandirian dan kemampuan beradaptasi yang memungkinkan para mahasiswa menemukan keseimbangan pribadi dan akademik," ujar Edward dihadapan 1.387 calon wisudawan dari 4.144 total lulusan UT Jakarta di periode 2024/2025 Genap yang hadir secara luring.

UT sebagai perguruan tinggi dengan sistem pembelajaran jarak jauh dan terbuka, menekankan pembelajaran mandiri yang memiliki tantangan tersendiri. Namun, keunggulan dari sistem ini adalah kemampuannya melatih mahasiswa untuk mengatur waktu, pikiran, dan emosi agar dapat menyeimbangkan antara pendidikan dan karier secara optimal. Apalagi mayoritas mahasiswa UT adalah orang-orang yang bekerja. Lebih dari 75% mahasiswa UT Jakarta merupakan pekerja atau karyawan, sehingga peningkatan karier profesional menjadi tujuan utama para mahasiswa setelah lulus. 

Salah satu strategi utama dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan memperoleh gelar sarjana. Berkaitan dengan hal tersebut, Psikolog yang juga narasumber utama dalam seminar, Samantha Elsener mengatakan bahwa tujuan kuliah bukan sekadar meraih gelar. 

"Kuliah juga melatih kemampuan berpikir melalui tugas yang diberikan, ujian yang harus dihadapi oleh para mahasiswa berapapun usianya hingga studi yang dijalankan selesai," ujar Samantha yang juga menjelaskan mengenai makna mental wealth yang menjadi kunci penting dalam dunia kerja.

Lebih lanjut, wanita yang menjadi psikolog selama delapan tahun ini juga menjelaskan bahwa mental wealth mencakup kesadaran diri, kemampuan refleksi, pengendalian diri, regulasi emosi, serta empati. Individu dengan tingkat mental wealth yang baik cenderung memiliki produktivitas kerja yang lebih optimal, sehingga mampu mencapai kesuksesan dalam karier.

Oleh karena itu, dengan adanya seminar ini, Samantha berharap, agar para calon wisudawan atau alumni UT dapat menyeimbangkan kehidupan sebagai pekerja dan personal, secara lebih harmonis dan secara utuh.

"Mari temukan kembali motivasi dan semangat untuk bisa meraih kehidupan yang lebih baik. Saya yakin orang yang sudah bekerja tahu hal apa yang mau diraih, semoga semua dimudahkan dan semangat untuk belajar," katanya. 

Dalam acara tersebut juga hadir Ketua Ikatan Alumni UT Jakarta (IKA UT Jakarta) yang juga Staf Khusus Bidang Isu Strategis, Karjono Atmoharsono. Dia menyampaikan sejumlah Program IKA UT Jakarta, mulai dari seminar, beasiswa, hingga kegiatan sosial.

"UT itu sangat luar biasa, bukan hanya dilihat dari standar kelembagaan atau kompetensinya saja seperti UT yang terakreditasi A dan PTNBH, punya mahasiswa yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Maka dari itu, saya mengajak kepada calon alumni untuk masuk IKA UT Jakarta, sama-sama membesarkan organisasi, mengharumkan nama UT dengan memberikan sumbangsih dan kebermanfaatan," katanya. 

(*)