12 Posko Kesehatan Disiagakan di Lokasi Banjir Kota Tangerang

Dinas Kesehatan Kota Tangerang mendirikan 12 Posko Kesehatan dengan puluhan petugas yang disiagakan selama 24 jam untuk memastikan kondisi kesehatan warga terdampak banjir.

oleh Pramita Tristiawati Diperbarui 05 Mar 2025, 10:35 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 10:35 WIB
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mendirikan 12 Posko Kesehatan dengan puluhan petugas yang disiagakan selama 24 jam untuk memastikan kondisi kesehatan warga terdampak banjir.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mendirikan 12 Posko Kesehatan dengan puluhan petugas yang disiagakan selama 24 jam untuk memastikan kondisi kesehatan warga terdampak banjir. (Pramita).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Selain fokus pada penanganan banjir, Dinas Kesehatan Kota Tangerang juga mendirikan 12 Posko Kesehatan dengan puluhan petugas yang disiagakan selama 24 jam. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan warga terdampak banjir.

“Ada yang sifatnya statis di satu lokasi ada juga yang sifatnya Poskes Keliling,” ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni, Rabu (5/3/2025).

Hal ini ditujukan, untuk menjangkau masyarakat atau warga terdampak hingga pelosok pemukiman yang sekiranya tidak melakukan mengungsi di Posko Pengungsian.

"Sejak hari pertama banjir melanda, seluruh petugas kesehatan langsung bergerak melakukan assesment lapangan warga terdampak. Di lokasi-lokasi tertentu pun langsung didirikan Posko Kesehatan menjangkau lansia atau anak-anak yang rentan sakit akibat terendam air terlalu lama," ungkapnya.

Dini juga menjelaskan, 12 Posko Kesehatan di antaranya Puskesmas Pedurenan yang terletak di Masjid Al Irsyad, Masjid Nurul Hikmah dan Masjid Darussalam. Lalu, Puskesmas Petir yang terletak di Lokadi Jagal Sapi Kampung Cantiga dan Poskes Keliling.

Puskesmas Tajur yang terletak di Masjid Nurul Qobidh, Masjid Al Ittihad dan Kantor Kelurahan Tajur. Puskesmas Sudimara Pinang di Musala Al Barokah dan lainnya sistem Poskes Keliling.

"Dalam kondisi ini, yang paling banyak dikeluhkan warga adalah demam, kepala pusing dan gatal-gatal atau penyakit kulit lainnya. Seluruh petugas di lapangan dipastikan telah melakukan skrining kesehatan ke seluruh pengungsi," tegas dr. Dini.

Dalam skrining kesehatan tersebut, diutamakan adalah mereka para lansia atau pengidap penyakit penyerta. Dinkes Kota Tangerang juga akan memberikan perhatian khusus pada sanitasi pascabencana.

Promosi 1

Banjir di Tangerang, BPBD Sebut 3.000 Warga Terdampak

Jalur Penghubung Jakarta dan Kota Tangerang Terendam Banjir
Hujan deras mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3) malam hingga Selasa (4/3/2025) pagi hari membuat sejumlah wilayah di Kota Tangerang, Banten terendam genangan air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Hujan deras yang melanda sejak Senin 3 Maret 2025 membuat Sungai Cimanceuri dan Sungai Cisadane di Kabupaten Tangerang meluap, di mana hal ini menyebabkan banjir ke pemukiman warga hingga mencapai ketinggian 1 meter pada Selasa (4/3/2025).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang membeberkan, akibat banjir tersebut, kini korban terdampak menjadi 3.000 jiwa dari sebelumnya 2.000 jiwa.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, mengungkapkan bahwa banjir yang melanda, berdampak ke ribuan jiwa. Rumah-rumah warga terendam dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 cm hingga 1 meter.

"Sejak kemarin saja sudah ada 2.000 jiwa warga Kabupaten Tangerang terdampak bencana banjir, saat ini bisa sampai 3.000 jiwa," kata dia, Selasa (4/3/2025).

Adapun, banjir ini melanda enam wilayah kecamatan, diantaranya di Pagedangan, Teluknaga, Legok, Tigaraksa, Panongan, dan Jambe dengan belasan desa.

"Wilayah yang terparah itu ada di kecamatan Teluk Naga yaitu di desa Tanjung Burung, di mana di sana sudah dilanda banjir sejak kemarin pagi dengan korban terdampak ratusan kepala keluarga (KK)," jelas Ujat.

Dari jumlah korban yang terdampak musibah banjir, belum sepenuhnya terdata secara keseluruhan. Sebab, petugas wilayah dari BPBD masih melakukan asesmen atau pendataan di lapangan.

"Hingga kini, tim BPBD Kabupaten Tangerang juga terus melakukan pemantauan dan monitoring di beberapa titik terjadinya bencana banjir. Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya penanganan dan evakuasi terhadap korban yang membutuhkan bantuan," tutur Ujat.

Sementara itu, untuk pendistribusian bantuan logistik atau keperluan pangan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait serta Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada kebencanaan.

"Soal bantuan logistik atau keperluan pangan, kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait," ujarnya.

14 Wilayah di Kota Tangerang Terendam Banjir

Hujan deras ditambah adanya kiriman luapan air dari Kali Angke, membuat 14 titik di Kota Tangerang, terendam banjir dengan ketinggian 50 sampai 70 cm, Selasa (4/3/202).

"Benar, karena guyuran hujan yang deras sekali sejak Senin (3/3/2025) malam hingga dini hari, pas sahur, ada 14 titik yang terdampak banjir," ujar Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono Hasan, saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Titik banjir ada di sebelah timur dan barat Kota Tangerang. Terdiri dari 8 titik di wilayah timur, meliputi wilayah Larangan dan Ciledug, termasuk pemukiman Ciledug Indah I serta jalan raya KH. Hasyim Ashari yang berada di depan perumahan tersebut, tak bisa dilewati pada tadi subuh hingga pagi hari.

"Itu karena luapan Kali Angke, makanya berimbas banjir pada pemukiman dan juga akses jalan. Tapi di sana sudah tersedia pompa air otomatis, jadi kalau meluap, otomatis nyedot dan dikembalikan ke aliran kali,"ujar Maryono.

Lalu, untuk wilayah barat, terdapat 6 titik banjir. Yang meliputi wilayah Cimone, Karawaci, Periuk dan sekitaran Tangerang.

Dengan total ketinggian banjir di ke-14 titik tersebut 50 sampai 70 cm.

Meluap Sejak Pagi Dini Hari

"Sebenarnya kali meluap sudah dari jam 2 dini hari, tapi dapat laporan dari warga, baru masuk ke pemukiman itu sekitar jam 04.50," ujarnya.

Hingga kini, Pemkot Tangerang masih terus bersiaga. Mulai dari menurunkan personil BPBD beserta perahu karet, untuk berpatroli, hingga OPD terkait mengirimkan bantuan logistic kepada wilayah terdampak.

Sebab, kemungkinan pemukiman yang terdampak mencapai ratusan rumah.

"Untuk data pastinya saya belum terima, masih terus didata oleh petugas terkait. Mungkin ratusan rumah, sampai saat ini petugas masih stanby di lokasi terdampak," ujar Maryono.

Infografis Banjir Jabodetabek.
Infografis Banjir Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya