Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan telah berlalu, namun masih ada kewajiban yang perlu ditunaikan bagi sebagian umat muslim yang memiliki utang puasa, yaitu dengan qadha puasa.
Qadha puasa atau membayar utang puasa merupakan kewajiban bagi siapa saja yang meninggalkan puasa Ramadhan baik karena udzur syar'i (seperti haid, sakit, musafir, dan lainnya), maupun tanpa udzur syar'i (sengaja tidak puasa).
Artikel ini akan membahas tuntas mengenai niat puasa qadha Ramadhan, tata cara pelaksanaannya, dan pertanyaan yang sering muncul: bolehkah menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah Syawal?
Advertisement
Niat merupakan rukun utama dalam ibadah puasa, termasuk qadha puasa Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya...” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun waktu yang tepat untuk berniat puasa adalah sebelum terbit fajar. Tidak hanya niat, memahami hukum dan tata cara puasa qadha juga penting agar ibadah kita diterima Allah SWT. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Tata Caranya
Niat puasa qadha Ramadhan harus diucapkan sebelum fajar tiba. Lafal niat tersebut dapat diucapkan dalam hati maupun lisan, yang terpenting adalah niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT.
Berikut lafal niat puasa qadha Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Adapun tata cara puasa qadha sama seperti menjalankan puasa Ramadhan, hanya saja dilakukan di luar bulan Ramadhan dan hari yang diharamkan berpuasa, yakni Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan hari tasyrik.
Selain niat, perlu diperhatikan juga hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dengan memahami hal ini, ibadah puasa qadha dapat dijalankan dengan lebih khusyuk dan benar.
Advertisement
Hukum Menggabungkan Niat Puasa Qadha dan Puasa Syawal
Pertanyaan mengenai boleh atau tidaknya menggabungkan niat puasa qadha dan puasa Syawal sering muncul. Secara umum, para ulama menganjurkan untuk memprioritaskan puasa Qadha Ramadhan terlebih dulu, karena hukumnya wajib.
Ulama sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menuturkan, orang yang punya utang puasa Ramadhan lebih baik puasa qadha saja di bulan Syawal, ketimbang puasa sunnah. Puasa qadha di bulan Syawal akan mendapat pahala dobel dari puasa wajib dan puasa sunnah.
“Niatnya yang fardhu saja. Niatnya mengqadha, tapi dapat puasa sunnahnya. Niatnya enggak usah didobel, enggak sah. Jadi ibu niat saja, saya niat qadha puasa,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (31/3/2025).
“Enggak usah digabung (niat puasa) sunnahnya. Akan tetapi, Allah Maha Kasih. Karena puasa Anda puasa di hari sunnah, maka dapat bonus pahala sunnah,” tuturnya.
Berdasarkan penjelasan Buya Yahya dapat disimpulkan bahwa menggabungkan niat puasa qadha dan puasa Syawal hukumnya tidak sah. Tetapi lebih baik niat qadha dan akan mendapat pahala sunnahnya karena dilakukan di bulan Syawal.
Ini juga berlaku di bulan lain setelah Syawal. Apabila seseorang masih memiliki utang puasa Ramadhan, maka sebaiknya menyelesaikan puasa qadha terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunnah lainnya.
Waktu Pelaksanaan dan Batas Waktu Puasa Qadha
Puasa qadha dapat dilakukan kapan saja setelah Ramadhan berakhir hingga sebelum Ramadhan berikutnya tiba. Tidak ada batasan waktu yang spesifik, namun dianjurkan untuk segera menunaikannya.
Menunda qadha puasa hingga mendekati Ramadhan berikutnya diperbolehkan, namun sebaiknya tidak ditunda terlalu lama. Hal ini untuk menghindari beban yang semakin berat dan melupakan kewajiban.
Meskipun tidak ada batasan waktu yang ketat, sebaiknya segera menunaikan qadha puasa setelah Ramadhan. Dengan demikian, kita dapat meringankan beban dan fokus pada ibadah lainnya.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat terkait puasa qadha:
- Niat merupakan rukun utama puasa qadha.
- Waktu niat sebelum terbit fajar.
- Puasa qadha dapat dilakukan kapan saja sebelum Ramadhan berikutnya.
- Dianjurkan untuk segera menyelesaikan qadha puasa.
- Puasa qadha di waktu sunnah akan mendapatkan pahala dobel.
Advertisement
