Niat Puasa Idul Adha dan Qadha Ramadhan, Apakah Boleh Digabung?

Hukum menggabungkan niat puasa Idul Adha dan qadha Ramadhan masih diperdebatkan; Buya Yahya menjelaskan bolehkah keduanya digabung dan bagaimana tata caranya.

oleh Nurul Diva Diperbarui 16 Apr 2025, 10:24 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2025, 10:24 WIB
Ilustrasi mengaji di malam Lailatu Qadar
Ilustrasi mengaji di malam Lailatu Qadar. Photo by Indonesia Bertauhid on Unsplash... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Puasa sunnah sebelum Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam, terutama yang tidak melaksanakan haji. Namun, bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, muncul pertanyaan penting: apakah boleh menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah seperti Tarwiyah atau Arafah? Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai hal tersebut, serta memberikan panduan tentang niat dan tata cara pelaksanaannya.

Puasa Arafah dan Tarwiyah memiliki keutamaan luar biasa, yang tidak hanya menghapus dosa, tetapi juga memberi pahala yang berlipat ganda. Namun, bagi orang yang masih memiliki kewajiban puasa Ramadhan, penting untuk memahami apakah kedua ibadah ini dapat digabungkan. Dengan mempertimbangkan berbagai pendapat ulama, mari kita telusuri apakah Anda bisa melaksanakan puasa qadha sekaligus meraih keutamaan puasa sunnah ini. Baca terus untuk mengetahui panduan lengkapnya.

Dengan memahami niat dan aturan terkait puasa ini, Anda dapat lebih bijak dalam memilih waktu yang tepat untuk mengqadha puasa Ramadhan serta mendapatkan pahala tambahan dari puasa sunnah. Berikut penjelasan tentang niat puasa Idul Adha dan qadha Ramadhan, serta apakah keduanya boleh digabungkan, dirangkum Liputan6, Rabu (16/4).

Pengertian Puasa Idul Adha (Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah)

Dikutip dari laman Universitas KH.A Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang (Unwaha) puasa Idul Adha mencakup puasa yang dilakukan pada bulan Dzulhijjah, terutama pada tanggal 8 (Tarwiyah) dan 9 (Arafah). Puasa pada hari-hari ini sangat dianjurkan, dengan keutamaan yang luar biasa. Puasa Dzulhijjah dilakukan pada 1 hingga 7 Dzulhijjah, yang merupakan hari-hari pertama bulan Dzulhijjah, meskipun puasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, yakni Tarwiyah dan Arafah, memiliki keutamaan yang lebih besar.

Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) khususnya memiliki nilai pahala yang sangat besar, dapat menghapus dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Sementara itu, puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) juga memiliki keutamaan serupa dan sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Sebagai tambahan, puasa pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah memiliki banyak keberkahan dan sangat dicintai oleh Allah SWT.

Puasa pada hari-hari ini dilakukan sebagai bentuk persiapan menyambut Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh ketakwaan. Setiap amal ibadah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah sangat dihargai, sehingga umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada periode ini.

Pengertian Puasa Qadha Ramadan

Puasa qadha Ramadan adalah puasa yang dilaksanakan untuk mengganti kewajiban puasa yang tertinggal selama bulan Ramadan. Setiap Muslim yang tidak dapat berpuasa pada bulan Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit, perjalanan jauh, haid, atau alasan syar'i lainnya, diwajibkan untuk melaksanakan puasa qadha setelah bulan Ramadan berakhir. Qadha puasa ini harus dilakukan sebanyak jumlah hari yang ditinggalkan, dan pelaksanaannya tidak dibatasi oleh waktu tertentu, namun sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah Ramadan.

Hukum melaksanakan puasa qadha adalah wajib bagi orang yang memiliki utang puasa, dan hal ini berdasarkan pada perintah Allah dan hadits Nabi Muhammad SAW. Puasa qadha memiliki niat tersendiri yang harus dilafalkan sebelum mulai berpuasa. 

Meskipun qadha puasa memiliki kewajiban yang lebih mendesak untuk dilaksanakan, umat Islam tetap dianjurkan untuk menjaga keikhlasan dan kesungguhan dalam berpuasa, serta tidak menunda-nunda pelaksanaannya. Qadha puasa sebaiknya dilakukan secepat mungkin agar tidak menjadi beban di kemudian hari.

Niat Puasa Idul Adha dan Qadha Ramadan

Niat merupakan bagian penting dalam setiap ibadah, termasuk puasa sunnah. Untuk puasa Arafah, niat yang dilafalkan adalah:

1. Niat:

  • "Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'alaa" 

2. Artinya:

  • "Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah." Begitu juga dengan puasa Tarwiyah, niatnya adalah: "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta'alaa."

Untuk puasa qadha Ramadhan, niat yang digunakan adalah:

1. Niat:

  • "Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ,"

2. Artinya:

  • "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala." Niat ini harus dilafalkan sebelum memulai puasa pada malam hari.

Bagi yang memiliki kewajiban qadha puasa, disarankan untuk segera menunaikannya sebelum melakukan puasa sunnah. Namun, jika puasa qadha baru ingat menjelang hari Arafah, sebaiknya langsung melaksanakan puasa qadha di hari Arafah, meskipun pada hari tersebut puasa sunnah Arafah tetap dianjurkan.

Apakah Keduanya Boleh Digabung?

Terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah puasa qadha Ramadhan dapat digabung dengan puasa sunnah Arafah atau Tarwiyah. Menurut beberapa ulama, seperti yang dijelaskan dalam kitab I'anatut Thalibin dan Asnal Mathalib, menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah tetap sah. Dalam hal ini, meskipun niat puasa Arafah atau Tarwiyah adalah untuk qadha, seseorang tetap mendapatkan keutamaan dari puasa sunnah tersebut.

Namun, ada pula pandangan yang menyarankan agar utang puasa Ramadhan diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan qadha puasa adalah kewajiban yang harus ditunaikan, sementara puasa sunnah adalah amalan yang dapat dilaksanakan setelah kewajiban tersebut dipenuhi. Jika puasa qadha baru teringat pada hari Arafah, disarankan untuk langsung melaksanakan puasa qadha pada hari tersebut.

Dengan demikian, meskipun penggabungan niat puasa qadha dan sunnah dapat diterima, sangat disarankan untuk menyelesaikan qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu agar tetap mendapatkan pahala yang maksimal dari puasa sunnah Arafah.

Kapan Waktu yang Baik untuk Puasa Idul Adha?

Puasa sunnah sebelum Idul Adha sebaiknya dimulai pada 1 hingga 9 Dzulhijjah, dengan fokus utama pada puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah). Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah) memiliki keutamaan yang luar biasa, yang dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sebagai tambahan, puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Puasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, khususnya pada hari Arafah, juga memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan amal ibadah, serta meraih keberkahan pada hari raya Idul Adha. Dengan melaksanakan puasa pada waktu yang tepat, Anda dapat memulai perayaan Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh rasa syukur.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Puasa Qadha Ramadan

Puasa qadha Ramadhan harus segera dilaksanakan oleh siapa saja yang belum menunaikan puasa wajib di bulan Ramadhan, baik karena sakit, perjalanan, atau alasan lainnya. Waktu terbaik untuk mengqadha puasa adalah segera setelah bulan Ramadhan berakhir, sebelum datangnya bulan Dzulhijjah. Hal ini karena semakin cepat qadha puasa dilakukan, semakin baik, agar tidak menumpuk dengan utang puasa lainnya.

Namun, jika qadha puasa baru teringat menjelang bulan Dzulhijjah, sebaiknya puasa tersebut tetap dilaksanakan di hari-hari Arafah (9 Dzulhijjah). Ini juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan pahala puasa sunnah, meskipun niat utamanya adalah untuk menyelesaikan puasa yang tertinggal.

Lebih penting lagi, umat Islam disarankan untuk tidak menunda-nunda pelaksanaan qadha puasa. Dengan menyelesaikan utang puasa segera, Anda akan merasa lebih lega dan dapat melaksanakan puasa sunnah dengan hati yang lebih bersih.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik:

Apa itu puasa Arafah dan keutamaannya?

Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah dan memiliki keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.

Bolehkah menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa Arafah?

Menggabungkan puasa qadha dengan puasa sunnah Arafah sah menurut beberapa pendapat ulama, namun disarankan untuk mengqadha puasa terlebih dahulu.

Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan puasa qadha?

Waktu terbaik adalah segera setelah bulan Ramadhan, namun jika terlambat, qadha puasa dapat dilakukan pada hari-hari Arafah.

Apa niat yang tepat untuk puasa qadha Ramadhan?

Niat puasa qadha adalah: "Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ."

Apakah puasa Arafah wajib?

Puasa Arafah adalah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya