Puasa Syawal 2025 Sampai Tanggal Berapa? Ini Batas Waktunya

Puasa sunah di bulan Syawal punya keutamaan tersendiri.

oleh Tim Regional Diperbarui 22 Apr 2025, 06:34 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 06:34 WIB
Niat Puasa Sunnah Syawal
Niat Puasa Sunnah Syawal / Sumber: iStockphoto... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Syawal, ibadah sunah setelah Ramadan, menjadi momen istimewa bagi umat Muslim. Tahun ini, 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 (berdasarkan Kemenag RI), sehingga puasa Syawal dapat dimulai pada Selasa, 1 April 2025. Dengan demikian, puasa Syawal akan berakhir pada Senin, 28 April 2025. 

Berikut jadwal puasa Syawal 2025, tata cara pelaksanaannya, termasuk niat puasa Syawal, serta panduan bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadan.

Jadwal Puasa Syawal 2025

Berdasarkan kalender Hijriah Kementerian Agama RI, bulan Syawal 1446 H tahun 2025 berakhir pada Senin, 28 April 2025. Oleh karena itu, puasa Syawal dapat dilakukan paling lambat hingga tanggal tersebut. Puasa Syawal dianjurkan selama enam hari, namun boleh dilakukan berturut-turut atau terpisah. Beberapa waktu yang direkomendasikan untuk melaksanakan puasa Syawal adalah pada minggu pertama bulan Syawal, yaitu antara tanggal 1 hingga 7 April 2025. Namun, selama masih di bulan Syawal, Anda tetap dapat melaksanakan puasa sunnah ini.

Berikut beberapa tanggal di awal bulan Syawal yang cocok untuk melaksanakan puasa Syawal: Jumat, 11 April 2025; Sabtu, 12 April 2025; Minggu, 13 April 2025; Senin, 14 April 2025; Selasa, 15 April 2025. Keenam hari ini masih dalam bulan Syawal dan memungkinkan bagi Anda yang ingin menyelesaikan puasa dengan cepat.

Bagi yang ingin melaksanakan puasa Syawal di hari-hari yang lebih utama, bisa memilih hari Senin dan Kamis, atau Ayyamul Bidh. Dengan demikian, pahala yang didapatkan akan lebih besar. Namun, yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam melaksanakan ibadah ini.

Tata Cara Puasa Syawal

Pelaksanaan puasa Syawal sama seperti puasa Ramadan pada umumnya, yaitu dengan menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Yang membedakan adalah niatnya. Berikut lafal niat puasa Syawal:

  • Niat Malam Hari: "Nawaitu shauma ghadin 'an ad'i sunnatis Syawwli lillhi ta'ala." (Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala.)
  • Niat Siang Hari: "Nawaitu shauma hdzal yaumi 'an ad'i sunnatisy Syawwli lillhi ta'ala." (Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Ta'ala.)

Niat puasa Syawal dapat dibaca baik di malam hari maupun di siang hari sebelum waktu dzuhur.

Puasa Qadha atau Puasa Syawal?

Bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadan, misalnya karena haid atau nifas, maka sebaiknya dahulukan puasa qadha. Hal ini sesuai dengan anjuran untuk segera menyelesaikan kewajiban sebelum melaksanakan ibadah sunnah. "Sebab, kalau menunda, nanti-nanti, eh Syawal hilang (berakhir). Kan begitu bisa jadi," tutur Buya Yahya.

Meskipun puasa Syawal memiliki keutamaan yang besar, menyelesaikan kewajiban puasa Ramadan tetap menjadi prioritas. Namun, jika waktu memungkinkan, sebaiknya segera selesaikan kewajiban puasa Ramadan dan kemudian lanjutkan dengan puasa Syawal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya