Diduga Dibunuh, Wanita Hamil Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Polisi menduga, kematian korban sengaja dibunuh seseorang dengan motif dendam terkait kehamilan korban.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jul 2013, 06:24 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2013, 06:24 WIB
bunuh-iluts130515c.jpg
Sesosok mayat wanita tanpa identitas yang sedang hamil ditemukan tewas berlumuran darah di parit di bawah kolong warung pinggir Jalan Ponorogo-Solo, Desa Menang, Kecamatan Somoroto, Ponorogo, Jawa Timur.

Pantauan Liputan 6 SCTV, Sabtu (13/7/2013), tubuh korban berlumuran darah diduga akibat dipukul menggunakan benda tumpul. Selain itu di bagian leher korban terdapat luka tusukan.

Jasad korban pertama kali ditemukan pengendara motor yang bermaksud buang air kecil tiba-tiba mendapati korban tergeletak setengah miring di parit. Ia pun melaporkan kasus itu ke polisi.

Aparat kepolisian Polres Ponorogo yang datang ke lokasi memeriksa jasad korban namun tidak menemukan identitasnya. Korban diperkirakan berusia sekitar 25 tahun dengan ciri-ciri mengenakan celana jeans, ikat pinggang merah, berjaket putih lengan merah serta sandal jepit warna putih.

Di sekitar jasad korban petugas menemukan sejumlah benda yang terkait kematian korban, berupa ceceran darah di sekitar lantai, pecahan kaca, bongkahan batu, sepasang sandal serta tulisan bernada kejengkelan yang tertera pada dinding.

Polisi menduga, kematian korban sengaja dibunuh seseorang dengan motif dendam terkait kehamilan korban. Dugaan itu diperkuat dengan sejumlah perhiasan yang dikenakan korban berupa cincin, kalung dan giwang masih melekat pada tubuh korban.

"Kemungkinan dibunuh teman dekatnya karena cincin, kalung dan anting emas korban masih utuh," kata Kapolres Ponorogo,  AKBP Iwan Kurniawan.

Saksi Gayon di lokasi kejadian menyebutkan, beberapa warga sempat melihat adanya dua orang laki-laki dan perempuan yang duduk berdampingan di bangku dekat lokasi kejadian dalam suasana gelap. Namun warga setempat mengaku tidak mengenali kedua orang yang dilihatnya tersebut.

"Mereka bertiga duduk berdampingan tapi kami nggak kenal karena mereka bukan orang sini," kata Gayon.

Untuk mengungkap jati diri korban dan kepentingan penyelidikan, petugas membawa jasad korban ke kamar jenasah Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Harjono, Ponorogo, untuk divisum. Sejumlah saksi yang diduga mengetahui bekeradaan korban dan pria pasangannya juga diperiksa. (Sul/Adi)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya