Menkopolhukam: Wilayah Perbatasan Kini Jadi Halaman Depan

Dalam rangka pembangunan wilayah perbatasan, aspek kesejahteraan sangat penting bagi masyarakat di kawasan perbatasan.

oleh Rochmanuddin diperbarui 18 Jul 2013, 12:44 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2013, 12:44 WIB
djoko-suyantog-130634-b.jpg
Dalam rangka pembangunan wilayah perbatasan, aspek kesejahteraan sangat penting bagi masyarakat di kawasan perbatasan. Pelayanan sosial pun harus dilakukan secara nyata di kawasan perbatasan.

"Bahwa agenda perbatasan harus dapat meningkatkan kesejahteraan. Maka itu pelayanan sosial harus dilakukan nyata, agar rakyat perbatasan dapat merasakan langsung pembangunan nasional," ujar Menkopolhukam Djoko Suyanto, yang diwakili Mendagri Gamawan Fauzi dalam pembukaan raker V Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Djoko bersyukur bahwa pengelolaan perbatasan masih menjadi pokok kebijakan, karena berkaitan erat dengan rencana pembangunan nasional. Selain itu juga berkaitan dengan ketahanan dan keamanan nasional dan upaya meningktakan kesejahteraan.

"Pemerintah pada dasarnya memiliki komitmen tinggi dengan reorientasi pendekatan pembangunan dari semula kepentingan keamanan menjadi kesejahteraan dan kelestarian lingkungan hidup. Dengan komitmen ini tak lagi perbatasan menjadi halaman belakang, tapi halaman depan," katanya.

Menurut Djoko, ada 3 aspek yang menjadi perhatian dalam pembangunan perbatasan wilayah. Pertama aspek geografi di mana sampai hari ini masih memiliki potensi wilayah kepulauan yang belum dioptimalkan dengan baik.

Aspek kedua, lanjut Djoko, adalah demografis, di mana saat ini kepadatan penduduk tidak merata akibat penyebaran penduduk yang tidak merata, terutama di daerah perbatasan. Rendahnya kualitas hidup dan rendahnya kesejahteraan dapat menimbulkan kejahatan. "Misalnya illegal loging, ini menjadi tantagan bersama."

Aspek ketiga, sambung Djoko, terkait banyaknya wilayah perbatasan daerah yang masih terisolir dan tertinggal, namun bersinggungan dengan negara lain. Maka itu rentan masuknya paham asing dan sangat mudah dipengaruhi kepentingan politik negara perbatasan.

Selain itu, imbuh Djoko, aspek lain yang harus diperhatikan terkait wilayah perbatasan mudahnya budaya asing masuk ke wilayah perbatasan. Dari sisi keamanan juga sangat berpengaruh, kondisi ini ditambah dengan sarana dan prasarana yang kurang baik.

"Hal ini berdampak pada keamanan nasional baik langsung maupun tak langsung," ujarnya.

Maka itu, tegas Djoko, beberapa pembangunan yang harus dilakukan adalah pembangunan infrastruktur di perbatasan, sekaligus mendorong potensi pertumbuhan strategis. Selain itu juga meningkatkan SDM setempat agar mampu memanfaatkan potensi sumber daya yang ada dan semakin kokoh wilayah perbatas NKRI. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya