Disindir SBY Soal Macet, Jokowi: Memang Kami Ditegur

"Kalau Beliau itu mengingatkan, memberikan dorongan kepada kami, memang sudah tugas Beliau mendorong," tutur Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 07 Nov 2013, 14:29 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2013, 14:29 WIB
jokowi-tak-hadir130322c.jpg
Jokowi tidak menganggap pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal kemacetan sebagai sebuah sindiran atau bahkan serangan. Gubernur DKI Jakarta itu menganggap ungkapan SBY sebagai motivasi.

"Justru Beliau mendorong kita, memotivasi, memberikan peringatan, memberikan teguran. Memang kami berada pada posisi itu, untuk ditegur dan untuk diingatkan," ujar pria bernama lengkap Joko Widodo itu di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Saat bertemu dengan pengurus Kamar Dagang dan Industri di Istana Bogor (Kadin) pada awal pekan ini, SBY mengangkat masalah kemacetan. Kemacetan menjadi salah satu masalah yang dikeluhkan pengusaha karena membuat biaya semakin tinggi.

Oleh sebab itu, SBY yang mengambil DKI Jakarta sebagai contoh, meminta pemerintah daerah mencari solusi untuk mengatasi kemacetan. Masyarakat tidak perlu berdemo di depan Istana untuk masalah macet. Cukup datang ke kepala daerah masing-masing, termasuk Jokowi yang menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Dan pernyataan SBY itu, menurut Jokowi, wajar dan tidak berlebihan. Apalagi sebagai Kepala Negara, sudah menjadi kewajiban bagi SBY untuk mengingatkan kepala daerah agar dapat mengatasi berbagai permasalahan yang ada di daerah.

"Kalau Beliau itu mengingatkan, memberikan dorongan kepada kami, memang sudah tugas Beliau mendorong," ucap Jokowi. (Eks/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya