Ospek Maut ITN, Wamendikbud: Apa Bangganya Jadi Jagoan Kampus?

Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim mengecam mahasiswa senior yang kerap melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap juniornya saat ospek

oleh Silvanus Alvin diperbarui 12 Des 2013, 16:26 WIB
Diterbitkan 12 Des 2013, 16:26 WIB
wamendikbud-130919b.jpg
Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim mengecam mahasiswa senior yang kerap melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap juniornya, terutama saat ospek. Pernyataan tersebut merupakan imbas meninggalnya mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Fikri Dolasmantya Surya.

"Untuk apa sih jago-jagoan? Mestinya di kampus itu jago-jagoannya dalam segi intelektual. Kalau itu mau hebat dan mau jadi hero gitu, lalu orang lain jadi korban, apa sih kebanggaannya?" kecam Musliar saat berbincang dengan Liputan6.com di Kemendikbud, Jakarta, Kamis (12/12/2013).

"Bukan kegiatan akademik yang pantas," tambahnya.

Tidak hanya itu, Musliar juga menyesalkan Rektor ITN Soeparno Djiwo yang baru tahu insiden itu setelah diberitakan media. Ia menggarisbawahi, Soeparno melakukan kecerobohan.

"Masak mereka tidak tahu kalau ada mahasiswanya yang meninggal akibat ospek? Rektor tahu justru setelah keluar dari televisi, karena itu tak dilaporkan. Ini kan suatu kecerobohan sekali," tegas Musliar.

Agar kejadian yang sama tidak terulang, Musliar menegaskan, berdasarkan Peraturan Menteri tentang Pengaturan Penerimaan Mahasiswa Baru dan Ospek, tidak diperbolehkan dilakukan ospek dalam bentuk kekerasan. Selain itu, dilarang pula diselenggarakan ospek di luar kampus atau luar kota.

Akibat insiden ini, Rektor ITN Soeparno Djiwo dipanggil Direktur Kemahasiswaan Kemdikbud, Lila. Pemanggilan akan dilaksanakan sore ini. Tak hanya itu, Ketua Jurusan Planologi ITN Ibnu Sasongko dan Sekretaris Jurusan Planologi Arief Setyawan pun dipecat. (Mut/Yus)

[Baca juga: Ospek Maut ITN Malang, Ini Sanksi dari Kemendikbud]

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya