GBPH Joyokusumo, Pangeran yang Gigih Pertahankan Keistimewaan DIY

GBPH Joyokusumo keras menolak opsi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DIY.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Des 2013, 19:45 WIB
Diterbitkan 31 Des 2013, 19:45 WIB
gpbh-joyokusumo-2-131231c.jpg
Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo, adik Sri Sultan Hamengku Buwono X, wafat setelah 2 minggu dirawat di RS Medistra, Jakarta, Selasa (31/12/2013). Pria yang biasa disapa Gusti Joyo itu sempat menjalani perawatan setelah menderita penyakit komplikasi.

Gusti Joyo lahir pada 1956. Dia merupakan putra Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari istri ke duanya, Kanjeng Raden Ayu Widyaningrum. Nama kecilnya adalah Bendoro Raden Mas (BRM) Sumihandana.

Gusti Joyo juga merupakan seorang Rayi Dalem atau adik Raja, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Gusti Joyo menikah dengan Bendoro Raden Ayu (BRAy) Nuraida. Pasangan ini dikaruniai 2 putri dan 1 putra.

Gusti Joyo juga merupakan Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, pejabat tinggi di Lembaga Tinggi Keraton Yogyakarta.

Dalam dunia politik, Gusti Joyo pernah bergabung ke Partai Golkar. Dia merupakan anggota DPR dari Fraksi Golkar untuk masa jabatan 1999-2004 dan 2004-2009. Pada Januari 2005, dia dilantik menjadi sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR.

Pangeran yang tak menamatkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada ini juga keras menolak opsi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DIY. Dia termasuk tokoh yang gigih mempertahankan keistimewaan Yogyakarta. (Dari berbagai sumber/Eks/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya