Banjir kembali menggenangi ratusan rumah penduduk dan pasar serta Jalan Raya di Bekasi, Jawa Barat. Para pedagang pun merugi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (4/2/2014), Banjir membuat warga Bekasi hampir setiap hari membersihkan rumah. Sedangkan di pasar kedalaman air setinggi hampir 50 centimeter memaksa pedagang harus bersabar menunggu pembeli. Mereka merugi karena para pembeli malas berbelanja dan akhirnya banyak sayur-mayur yang busuk terendam air.
Banjir terjadi akibat meluapnya Kali Kapok dan tertahan di kali ini karena terhambat menumpuknya sampah sepanjang 20 meter. Pemerintah Kota Bekasi sampai saat ini belum terlihat akan membersihkan sampah padahal sudah menumpuk hampir 2 minggu ini.
Sementara itu hujan deras yang mengguyur wilayah Pandeglang, Banten, dalam 2 hari terakhir menyebabkan jalan utama menuju Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan kawasan wisata Pulau Umang serta Tanjung Lesung terendam banjir. Selain sulit dilewati kendaraan roda empat, genangan air di badan jalan juga menyebabkan kendaraan roda dua mogok.
Banjir yang merendam badan jalan ini disebabkan tingginya curah hujan dalam 2 hari terakhir yang memicu meluapnya sejumlah anak Sungai Cilemer dan Sungai Saung Janggung. Terendamnya jalan utama penghubung antara Kecamatan di wilayah Pandeglang bagian selatan ini praktis mengganggu aktivitas warga setempat.
Rel Kereta Api jurusan Malang-Surabaya dan pintu masuk Tol Sidoarjo Surabaya tergenang banjir. Akibat dari banjir ini ratusan kendaraan mengalami kemacetan cukup panjang hingga 1 kilo meter. Air hujan juga menggenangi Rel Kereta Api jurusan Surabaya Malang hingga 1 meter. Petugas PT KAI DAOP 8 terpaksa mengecek jalur kereta yang tenggelam.
Meski jalur rel kereta terendam, Kereta Api jurusan Surabaya-Malang tetap melaju dengan kecepatan hanya 5 kilo meter per jam. Jalur kereta api yang tenggelam jurusan Surabaya-Malang sepanjang satu kilo meter. Hingga saat ini belum ada penanganan khusus seperti menyedot air baik dari pihak PT KAI DAOP 8 dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Lubang di Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) belum terlalu dalam. Namun, setelah dilalui kendaraan yang bertonase berat lubang pun semakin dalam. Jika Jalinsum tidak segera diperbaiki, maka diperkirakan dapat menumbulkan musibah dan pendistribusian barang dari Pulau Jawa dan Sumatera atau sebaliknya tersendat. (Dan/Mut)
Baca juga:
Kampung Pulo Banjir 4 Meter, Baru 2 Warga Dievakuasi
Halte Jadi Lokasi Pengungsi Banjir, Transjakarta Stop Operasi
[VIDEO] Jalan Angkasa Jakpus Terendam Banjir Hingga 50 Cm
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (4/2/2014), Banjir membuat warga Bekasi hampir setiap hari membersihkan rumah. Sedangkan di pasar kedalaman air setinggi hampir 50 centimeter memaksa pedagang harus bersabar menunggu pembeli. Mereka merugi karena para pembeli malas berbelanja dan akhirnya banyak sayur-mayur yang busuk terendam air.
Banjir terjadi akibat meluapnya Kali Kapok dan tertahan di kali ini karena terhambat menumpuknya sampah sepanjang 20 meter. Pemerintah Kota Bekasi sampai saat ini belum terlihat akan membersihkan sampah padahal sudah menumpuk hampir 2 minggu ini.
Sementara itu hujan deras yang mengguyur wilayah Pandeglang, Banten, dalam 2 hari terakhir menyebabkan jalan utama menuju Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan kawasan wisata Pulau Umang serta Tanjung Lesung terendam banjir. Selain sulit dilewati kendaraan roda empat, genangan air di badan jalan juga menyebabkan kendaraan roda dua mogok.
Banjir yang merendam badan jalan ini disebabkan tingginya curah hujan dalam 2 hari terakhir yang memicu meluapnya sejumlah anak Sungai Cilemer dan Sungai Saung Janggung. Terendamnya jalan utama penghubung antara Kecamatan di wilayah Pandeglang bagian selatan ini praktis mengganggu aktivitas warga setempat.
Rel Kereta Api jurusan Malang-Surabaya dan pintu masuk Tol Sidoarjo Surabaya tergenang banjir. Akibat dari banjir ini ratusan kendaraan mengalami kemacetan cukup panjang hingga 1 kilo meter. Air hujan juga menggenangi Rel Kereta Api jurusan Surabaya Malang hingga 1 meter. Petugas PT KAI DAOP 8 terpaksa mengecek jalur kereta yang tenggelam.
Meski jalur rel kereta terendam, Kereta Api jurusan Surabaya-Malang tetap melaju dengan kecepatan hanya 5 kilo meter per jam. Jalur kereta api yang tenggelam jurusan Surabaya-Malang sepanjang satu kilo meter. Hingga saat ini belum ada penanganan khusus seperti menyedot air baik dari pihak PT KAI DAOP 8 dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Lubang di Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) belum terlalu dalam. Namun, setelah dilalui kendaraan yang bertonase berat lubang pun semakin dalam. Jika Jalinsum tidak segera diperbaiki, maka diperkirakan dapat menumbulkan musibah dan pendistribusian barang dari Pulau Jawa dan Sumatera atau sebaliknya tersendat. (Dan/Mut)
Baca juga:
Kampung Pulo Banjir 4 Meter, Baru 2 Warga Dievakuasi
Halte Jadi Lokasi Pengungsi Banjir, Transjakarta Stop Operasi
[VIDEO] Jalan Angkasa Jakpus Terendam Banjir Hingga 50 Cm