Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik melanjutkan tren pelemahan pada Jumat (4/4), dipengaruhi gejolak besar di Wall Street setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru terhadap lebih dari 180 negara. Kebijakan ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi perang dagang global.
Dikutip dari CNBC, Jumat (4/4/2025), Indeks saham utama di kawasan Asia mengalami tekanan signifikan. S&P/ASX 200 Australia turun 1,06%, sementara Nikkei 225 Jepang merosot 2,07%.
Baca Juga
Indeks Topix Jepang bahkan terkoreksi lebih dalam hingga 2,69%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan berhasil berbalik arah naik 0,15%, namun indeks Kosdaq justru melemah 0,85%.
Advertisement
Tingkok dan Hong Kong
Pasar saham Tiongkok dan Hong Kong ditutup seiring perayaan Festival Qingming, sehingga aktivitas perdagangan di kedua pasar tersebut terhenti sementara.
Dari sisi politik, investor juga mencermati situasi di Korea Selatan, di mana Mahkamah Konstitusi akan mengumumkan keputusan terkait pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.
Jika Yoon resmi diberhentikan, negara tersebut wajib menggelar pemilu dalam 60 hari untuk memilih pemimpin baru. Ketidakpastian ini semakin menambah tekanan terhadap pasar keuangan regional.
Â
Bursa Saham Amerika Serikat
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat mencatat penurunan harian terbesar dalam lima tahun terakhir setelah pengumuman tarif Trump.
Dow Jones Industrial Average merosot 1.679 poin atau 3,98% ke 40.545,93. S&P 500 jatuh 4,84% ke 5.396,52, kembali masuk ke wilayah koreksi. Nasdaq Composite mengalami kejatuhan 5,97% ke 16.550,61—penurunan harian terbesar sejak Maret 2020.
Kontrak futures indeks saham AS juga turut melemah. Dow futures turun 0,3% atau sekitar 100 poin, sedangkan futures S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing terkoreksi 0,2%.
Advertisement
