Bursa Asia Anjlok Dipicu Tarif Trump dan Gejolak Wall Street

Dikutip dari CNBC, Jumat (4/4/2025), Indeks saham utama di kawasan Asia mengalami tekanan signifikan.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 09 Apr 2025, 16:13 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2025, 09:33 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik melanjutkan tren pelemahan pada Jumat (4/4), dipengaruhi gejolak besar di Wall Street setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru terhadap lebih dari 180 negara. Kebijakan ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi perang dagang global.

Dikutip dari CNBC, Jumat (4/4/2025), Indeks saham utama di kawasan Asia mengalami tekanan signifikan. S&P/ASX 200 Australia turun 1,06%, sementara Nikkei 225 Jepang merosot 2,07%.

Indeks Topix Jepang bahkan terkoreksi lebih dalam hingga 2,69%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan berhasil berbalik arah naik 0,15%, namun indeks Kosdaq justru melemah 0,85%.

Tingkok dan Hong Kong

Pasar saham Tiongkok dan Hong Kong ditutup seiring perayaan Festival Qingming, sehingga aktivitas perdagangan di kedua pasar tersebut terhenti sementara.

Dari sisi politik, investor juga mencermati situasi di Korea Selatan, di mana Mahkamah Konstitusi akan mengumumkan keputusan terkait pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.

Jika Yoon resmi diberhentikan, negara tersebut wajib menggelar pemilu dalam 60 hari untuk memilih pemimpin baru. Ketidakpastian ini semakin menambah tekanan terhadap pasar keuangan regional.

 

Bursa Saham Amerika Serikat

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)... Selengkapnya

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat mencatat penurunan harian terbesar dalam lima tahun terakhir setelah pengumuman tarif Trump.

Dow Jones Industrial Average merosot 1.679 poin atau 3,98% ke 40.545,93. S&P 500 jatuh 4,84% ke 5.396,52, kembali masuk ke wilayah koreksi. Nasdaq Composite mengalami kejatuhan 5,97% ke 16.550,61—penurunan harian terbesar sejak Maret 2020.

Kontrak futures indeks saham AS juga turut melemah. Dow futures turun 0,3% atau sekitar 100 poin, sedangkan futures S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing terkoreksi 0,2%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya