Liputan6.com, Probolinggo: Masyarakat nelayan di Desa Mayangan, Kecamatan Mayangan, Probolinggo, Jawa Timur, belum lama ini, menggelar tradisi tahunan Petik Laut atau Larung Sesaji. Selain sebagai ungkapan syukur, Petik Laut juga mengandung harapan untuk mendapatkan berkah pada musim ikan selanjutnya. Itulah sebabnya, bagi warga setempat, upacara ini tak boleh terlewatkan dan rela tak melaut selama beberapa hari hanya untuk mempersiapkan acara.
Ritual berawal saat perahu yang akan dilarungkan diisi terlebih dahulu dengan sejumlah sesaji, seperti nasi kuning, lauk pauk, beberapa pakaian, sandal, dan sajadah. Setelah diisi, perahu larung itu diarak mengelilingi desa menuju pelabuhan sambil diiringi sejumlah kesenian, seperti reog, rerere, dan tanjidor. Sesampai di pelabuhan, baru perahu yang diarak-arak oleh warga diturunkan dan dilarungkan ke tepi pantai. Tak sedikit, perahu nelayan mengikutinya hingga sampai akhirnya dilepas ke tengah laut.(ORS/Dandy Ariegafur)
Ritual berawal saat perahu yang akan dilarungkan diisi terlebih dahulu dengan sejumlah sesaji, seperti nasi kuning, lauk pauk, beberapa pakaian, sandal, dan sajadah. Setelah diisi, perahu larung itu diarak mengelilingi desa menuju pelabuhan sambil diiringi sejumlah kesenian, seperti reog, rerere, dan tanjidor. Sesampai di pelabuhan, baru perahu yang diarak-arak oleh warga diturunkan dan dilarungkan ke tepi pantai. Tak sedikit, perahu nelayan mengikutinya hingga sampai akhirnya dilepas ke tengah laut.(ORS/Dandy Ariegafur)