Tips Membeli atau Menjual Perusahaan Saat Pandemi COVID-19

Selama pandemi COVID-19, kita bisa melihat perusahaan mana yang dapat bertahan atau bahkan meningkat disaat banyak perusahaan lain yang bisnisnya terganggu.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Jun 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi
Ingin Membangun Bisnis tapi Masih Bingung Mulai dari Mana? Yuk, Coba Lima Tips Ini!

Liputan6.com, Jakarta Selama pandemi COVID-19, kita bisa melihat perusahaan mana yang dapat bertahan atau bahkan meningkat disaat banyak perusahaan lain yang bisnisnya terganggu.

Pino Bacinello, pendiri dan presiden Pacific M&A dan Business Brokers yang memiliki kantor di Vancouver dan Kelowna, menawarkan beberapa tips untuk Anda yang ingin membeli atau menjual bisnis tertentu.

1. Pasar Pembeli

Sangat disesalkan, banyak bisnis kecil tidak bertahan selama pandemi, kata Bacinello. Dalam survei bulan Mei oleh Canadian Federation of Independent Business, 36 persen responden British Columbia mengatakan pendapatan mereka turun 70 persen lebih sejak awal wabah, dan 13 persen mengatakan mereka memperhitungkan akan bangkrut atau gugur.

Di antara mereka yang berhasil, sebagian besar pemilik berusia 60-an, 70-an dan 80-an yang mengaku sudah memiliki pengalaman masalah serupa sebelumnya, misalnya mereka telah melewati krisis pada tahun 2008. Sehingga mereka mampu memperhitungkan apa yang akan laku di pasar saat masa krisis.

Dengan catatan tersebut, Bacinello mengharapkan pandemi akan mengubah pasar penjual menjadi pasar pembeli (perubahan yang telah diprediksi selama 20 tahun). Meskipun peralihan ini akan mendorong penilaian menurun, tapi hanya bagi sebagian pemain.

“Usaha kecil yang akan mampu bertahan, yang dengan cepat mengubah, menciptakan kembali diri mereka sendiri, membangun kembali, maka mereka akan mempertahankan nilai dan bahkan mungkin meningkatkannya," katanya kepada B.C Business.

Bagi bisnis yang terpaksa harus ditutup saat lockdown, mereka yang berhasil melewati ini adalah mereka yang terus berusaha selama lockdown. Biasanya mereka meluangkan waktu untuk mempertimbangkan kembali rencana bisnis mereka dan bagaimana melakukannya selama lockdown tanpa melanggar aturan.

“Apakah ada sistem dan proses yang lebih efisien yang dapat mereka terapkan? Itu adalah bisnis yang menurut saya akan berhasil dengan baik karena mereka akan mulai beroperasi."

 

2. Insting pembeli (ambulance chasers)

Ilustrasi Grafik Perkembangan, Penjualan, dan atau Pencapaian Perusahaan dan Bisnis
Ilustrasi Grafik Perkembangan, Penjualan, dan atau Pencapaian Perusahaan dan Bisnis. Kredit: Freepik

Bacinello memperkirakan bagi siapapun yang ingin menjual bisnis kecil saat ini akan ada dua atau tiga kali lebih banyak calon pembeli daripada sebelumnya. Dia melihat peluang besar pada perusahaan yang pemiliknya saat ini tidak memiliki cukup uang sehingga harus mengurangi pengeluaran dengan memulai kembali bisnis kecil. Terutama mereka yang memiliki kreativitas dan naluri bisnis serta memiliki kecekatan akan melakukannya dengan baik, katanya.

Mereka biasanya akan diburu pembeli seperti rentenis atau orang lain yang memiliki banyak uang tunai untuk memangsa pebisnis yang kesulitan.

Di sisi lain ada juga modal dari pembeli ekuitas swasta, namun merek cenderung lebih berhati-hati daripada sebelum adanya Covid-19. "Mereka akan melihat risiko jauh lebih dekat. Mereka akan melihat arus kas dan proyeksi dengan pengawasan yang lebih ketat," katanya.

3. Hati-hati saat membeli

Jika Anda menemukan bisnis yang menurut Anda memiliki pembelian yang baik meskipun pemiliknya tidak dapat melanjutkan, lakukan analisis lagi. Nilai mengapa bisnis ini gagal, mengapa tidak pulih, bisakah diperbaiki, bagaimana pasarnya, apa yang telah dilakukan bisnis tersebut,” kata Bacinello.

Perhitungkan berapa banyak modal yang akan Anda habiskan jika membeli bisnis tersebut dibandingkan dengan bisnis yang Anda butuhkan saat sebelum pandemi. Lalu, pikirkan juga bagaimana bisnis ini dapat mempertahankan resesi yang datang dengan masa tinggal yang lebih lama dari yang diharapkan atau disukai.

4. Haruskah tetap tinggal atau tidak?

Jika Anda seorang pemilik bisnis yang harus menjual, Bacinello menyarankan untuk menilai dengan tepat. Banyak pengusaha memiliki harapan yang tidak realistis tentang nilai bisnis mereka, katanya.

Satu bisnis tidak bisa disebut jelek. Bacinello yang telah memiliki sekitar 15 bisnis selama 45 tahun terakhir selalu memiliki pemikiran bahwa nilai bisnisnya lebih besar daripada yang dipikirkan pasar.

Jadilah serealistis mungkin, saran Bacinello. Pertimbangkan apakah ada hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan nilai ke tingkat yang lebih tinggi dan tetap mempertahankannya dalam waktu sedikit lebih lama, terlebih jika dapat sedikit lebih banyak.

Pertanyaan yang harus diajukan oleh setiap pebisnis yang ingin menjual asetnya, "Haruskah saya tinggal dan berkembang atau saya jual dan pergi".

Juga waspadalah terhadap pembeli yang menawarkan semua uangnya, namun dia memiliki keuasaan untuk mengubah ketentuan dalam kesepakatan. "Pastikan Anda memiliki tim yang tepat di sisi Anda untuk membantu Anda saat berada dalam kondisi tersebut. Jika tidak maka berisiko menghancurkan bisnis dan penjual," kata Bacinello.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya