Dokter Kulit Ungkapkan 5 Akibat Menggunakan Baju Terlalu Ketat Berdurasi Lama

Misalnya, pakaian yang sangat ketat dapat memberi tekanan pada perut dan usus.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 16 Feb 2023, 09:06 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2023, 09:05 WIB
Produk Insulator dari Sampah Pakaian, Solusi Cerdas yang Bisa Menguntungkan
Ilustrasi pakaian. (dok. Nick de Partee/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta Jika baju yang Anda kenakan meninggalkan bekas merah pada kulit atau membuat sulit bernapas, inilah saatnya untuk mempertimbangkan efek samping penggunaan pakaian ketat.

Ini berbicara tentang fesyen. Jadi, fesyen ini menjadi tren yang berkaitan tentang gaya pribadi. Banyak orang lebih suka pakaian ketat karena membuat mereka merasa atau terlihat lebih baik. Selain itu, pakaian ketat juga lebih disukai selama aktivitas, seperti berenang atau bersepeda. Namun, pakaian dengan ukuran ketat memiliki kekurangan tersendiri bagi kesehatan dan penting untuk mempertimbangkannya.

Misalnya, pakaian yang sangat ketat dapat memberi tekanan pada perut dan usus. Hal itu dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Jika pakaian terlalu ketat dan menekan kulit, hal itu dapat memengaruhi aliran darah atau menyebabkan kerusakan saraf.

Selain itu memakai pakaian yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal dan infeksi jamur. Jika pakaian tersebut meninggalkan bekas merah, tekanan pada kulit, atau membuat sulit bernapas, Anda harus menghindari penggunaannya.

Seorang pendiri sekaligus kepala dokter kulit di DNA Skin Clinic Priyanka Reddymengobrol dengan HT Digital berbicara tentang efek pakaian ketat pada kulit.

Adapun beberapa efek yang paling umum terjadi karena penggunaan pakaian ketat antara lain sebagai berikut:

1. Iritasi dan lecet

Pakaian ketat dapat bergesekan dengan kulit. Hal itu dapat menyebabkan iritasi dan lecet, terutama di area kulit bergesekan, seperti paha bagian dalam, ketiak.

2. Infeksi jamur

Pakaian ketat yang terbuat dari serat sintetis dan tidak memungkinkan kulit untuk bernapas dapat menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap yang ideal untuk pertumbuhan jamur. Hal ini dapat menyebabkan infeksi seperti jock itch atau kutu air.

3. Jerawat

Pakaian ketat dapat memerangkap keringat dan minyak pada kulit. Alhasil dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat terutama di area punggung atas.

4. Peredaran darah yang buruk

Mengenakan celana/rok berikat yang ketat dapat menyebabkan sensitivitas kulit, kemerahan, menyumbat aliran darah dan lama kelamaan meninggalkan bekas di sekitar pinggang. Sirkulasi darah terganggu saat mengenakan pakaian ketat lainnya seperti korset, blus.

"Penting untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan memungkinkan kulit untuk bernapas. Jika Anda mengalami iritasi kulit atau rasa tidak nyaman akibat pakaian ketat, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengenakan pakaian yang lebih longgar atau pakaian yang terbuat dari serat alami, seperti katun. Hindari kain sintetis seperti nilon, resin," kata Reddy.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya