Ingin Hidup Lebih Lama Seperti Orang Tertua di Dunia? Ini 3 Faktornya Kata Pakar

Namun, ada beberapa aspek dalam hidupnya yang kemungkinan berkontribusi pada kemampuannya untuk hidup begitu lama, katanya.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 23 Feb 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi Orang Tua (iStockphoto)
semakin tua seseorang semakin sulit pula mereka lepas dari obat. (Ilustrasi Lansia/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jeanne Calment, seorang wanita Prancis yang mencapai prestasi luar biasa karena bisa hidup hingga usia 122 tahun. Alhasil dia pun tercatat sebagai orang tertua di dunia.

Lantas, bagaimana orang tertua di dunia bisa hidup hingga ratusan tahun?

Sebelum meninggal, Calment bertemu dan mendiskusikan hidupnya dengan Jean-Marie Robine, seorang ahli demografi yang mempelajari hubungan antara kesehatan dan umur panjang.

Sebagai penafian, Robine mengatakan, “Kita harus ingat bahwa sebagian besar dari umur panjang Jeanne Calment adalah karena kebetulan, itu sangat luar biasa.”

Namun, ada beberapa aspek dalam hidupnya yang kemungkinan berkontribusi pada kemampuannya untuk hidup begitu lama, katanya.

Melansir CNBC, Rabu (22/2/2023), berikut ini tiga kemungkinan alasan orang tertua di dunia bisa hidup lama seperti Calment yang berusia 122 tahun.

1. Kaya

Calment mendapat manfaat karena tumbuh dalam keluarga borjuis di selatan Prancis. Jadi, dia tinggal di lingkungan yang menyenangkan, kata Robine.

Ini memungkinkan dia untuk bersekolah sampai usia 16 tahun, yang tidak umum bagi wanita selama periode itu, tambahnya. Dia juga melanjutkan kelas privat dalam bidang masakan, seni dan tari sampai menikah pada usia 20 tahun.

Faktor lain yang mungkin membantunya hidup lebih lama dan mengurangi stres adalah dia tidak pernah bekerja, kata Robine.

Dia selalu punya seseorang di rumah untuk membantunya dan tidak harus memasak sendiri atau bahkan berbelanja kebutuhannya.

 

2. Tidak merokok

Ilustrasi Orang Tua
Ilustrasi orang tua (dok. Pixabay.com/congerdesign/Putu Elmira)

Sampai menikah, Calment tidak diperbolehkan merokok, kata Robine. “Kita harus mengingat di mana kita berada, pada akhir abad ke-19 di sebuah kota kecil di Prancis Selatan,” katanya.

“Tentu saja sangat dilarang, dan tidak mungkin, bagi seorang gadis, dan khususnya dalam keluarga borjuis, untuk melakukan itu.”

Namun setelah menikah, suami Calment menawarinya sebatang rokok. Meskipun dia sangat senang melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak boleh dilakukan, ketika dia merokok untuk pertama kalinya, dia merasa tidak enak, dan akhirnya berhenti merokok.

Menariknya, Calment tidak merokok hampir sepanjang hidupnya, tetapi memulai kebiasaan itu justru sekitar usia 112 tahun saat tinggal di panti jompo.

3. Punya kehidupan sosial yang hebat

Dengan begitu banyak waktu luang, Calment sama sekali tidak melakukan apa pun kecuali mengurus diri sendiri, mengunjungi Prancis, dan mengadakan kegiatan sosial, kata Robine. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya menghadiri acara sosial dan bertemu orang baru.

Bersama suaminya, ia juga bisa sering bepergian dan pergi ke Paris untuk melihat Menara Eiffel yang saat itu sedang dibangun. “Dia menemukan dunia yang menakjubkan ini pada pergantian abad ke-19 dan ke-20.”

“Bahkan jika dia meninggal pada usia 119 pun, itu akan menjadi hal yang luar biasa, dan itu akan sama dengan 120,” kata Robine. “Tapi dia hidup sampai usia 122 tahun.”

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya