Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Damai 

Program kolaborasi Wahid Foundation (WF) dan Japan Tobacco International (JTI) Indonesia ini dilakukan melalui serangkaian program pemberdayaan ekonomi, dengan tujuan meningkatkan ketahanan masyarakat, dan mencegah timbulnya potensi konflik sosial dalam komunitas di dua desa di Banyuwangi.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2023, 16:34 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 20:22 WIB
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Damai 
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji (kedua kiri), Presdir Japan Tobacco International (JTI) Indonesia  Manos Koukourakis (kiri), Perwakilan  Japan Tobacco Takahiro Kumamoto (kedua kanan) dan Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi memegang plakat pada peresmian Kolaborasi Program Desa Damai, di Jakarta (30/5/2023). (Liputan6.com/HO)

Liputan6.com, Jakarta Mendorong peran dan partisipasi perempuan dalam perdamaian, Wahid Foundation (WF) bersama Japan Tobacco International (JTI) Indonesia meresmikan kerja sama mengembangkan Desa Damai di daerah Banyuwangi, Jawa Timur.

Peresmian program ini turut dihadiri oleh Kanasugi Kenji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia. Kedutaan Jepang merupakan salah satu pihak yang turut merancang terbentuknya Desa Damai, sebuah program yang diyakini mampu meningkatkan ketahanan masyarakat dari potensi konflik.

Desa Damai merupakan program WF yang telah dicanangkan sejak 2017 dan diciptakan sebagai upaya untuk meminimalisir konflik masyarakat sosial dan mencegah pengaruh radikalisme, melalui pemberdayaan masyarakat. Program Desa Damai yang didukung oleh JTI Indonesia ini akan ditujukan kepada komunitas di dua desa yang ada di Banyuwangi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Damai 
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji (kedua kiri), Presdir Japan Tobacco International (JTI) Indonesia  Manos Koukourakis (kiri), Perwakilan  Japan Tobacco Takahiro Kumamoto (kedua kanan) dan Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi (kanan) memegang plakat pada peresmian Kolaborasi Program Desa Damai, di Jakarta (30/5/2023). (Liputan6.com/HO)

Dalam kesempatan ini, Yenny Wahid, Direktur Wahid Foundation memberikan apresiasi atas dukungan JTI serta Kedutaan Jepang terhadap program Desa Damai. Yenny menyampaikan saat ini program ini telah berhasil diterapkan di 22xx Desa di Indonesia, dan sinergi dari berbagai pihak akan membantu program ini dapat terlaksana di lebih banyak wilayah di Indonesia, khususnya di daerah dengan potensi konflik.

Yenny juga memaparkan bahwa Program Desa Damai di Banyuwangi akan berfokus pada pemberdayaan ekonomi terhadap para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), khususnya bagi para perempuan yang telah terpukul karena situasi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Terkait kontribusinya dalam program ini, Manos Koukourakis, Presiden Direktur JTI Indonesia mengatakan bahwa pihaknya merasa terdorong untuk ikut mengembangkan program Desa Damai karena JTI menyakini bahwa hidup dalam kondisi aman dan damai merupakan hak setiap orang. Untuk itu, ia berharap bahwa kontribusi JTI dapat menyentuh komunitas-komunitas yang saat ini belum sepenuhnya berdaya.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Damai 
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji (kedua kiri) memberikan sambutan pada peresmian Kolaborasi Program Desa Damai didampingi Presdir Japan Tobacco International (JTI) Indonesia  Manos Koukourakis (kiri), Perwakilan  Japan Tobacco Takahiro Kumamoto (kedua kanan) dan Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi (kanan) di Jakarta (30/5/2023). (Liputan6.com/HO)

Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi memaparkan alasan pemilihan kedua desa di Banyuwangi tersebut. Mujtaba menjelaskan bahwa kedua desa memiliki latar belakang dan potensi konflik masyarakatekonomi, pendidikan dan keragaman sosial yang berbeda, . Kondisi itu pada satu sisi membentuk kerentanan konflik namun di sisi lain menjadi potensi kolaborasi belum mampu membangun untuk ketahanan masyarakat yang baiksosial yang kuat.

Mujtaba menekankan bahwa melalui program Desa Damai, WF bermaksud membina mendukung aktor perempuan menjadi pelopor ketahanan masyarakat, tidak terbatas hanya pembangunan perdamaian atas konflik sosial dan radikalisme, namun juga pada isu-isu lainnya yang terjadi di masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya