Ini Tanda Orang Cakap Emosional, Kamu Masuk?

Liputan6.com, Jakarta - Orang yang cerdas secara emosional memiliki kemampuan untuk mengenali bukan hanya emosi mereka sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Mereka menggunakan informasi ini untuk melibatkan orang-orang di sekitar mereka dan menyatukan semua orang.

Sebagai penulis "Emotional Intelligence Game Changers: 101 Ways to Win at Life & Work," Harvey Deutschendorf telah menghabiskan waktu selama 20 tahun untuk mempelajari kebiasaan orang-orang yang cerdas secara emosional.

Ia berpendapat bahwa untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan yang bermakna, Anda harus bisa berkomunikasi dan membaca bahasa tubuh secara efektif.

Berikut adalah delapan hal yang tidak pernah dilakukan oleh orang dengan kecerdasan emosional ketika berbicara dengan orang lain:

1. Mereka tidak hanya fokus pada diri mereka sendiri

Setiap orang senang jika diakui atas sesuatu yang mereka lakukan dengan baik dan mereka banggakan.

Melakukan hal ini dengan tulus akan memastikan bahwa Anda akan dikenang dengan cara yang positif, yakni dengan cara menempatkan Anda dalam kategori di atas orang-orang yang tidak hanya terfokus pada diri anda sendiri saat berbicara, tetapi juga memperhatikan lawan bicara Anda.

2. Mereka tidak memaksakan pendapat mereka kepada orang lain

Ketika Anda berdebat dengan seseorang atau membuat mereka merasa dipaksa, mereka secara alami akan menjadi defensif dan membangun batas penghalang dengan Anda. Hal ini akan merugikan upaya pendekatan Anda.

Sebaliknya, biarkan orang lain merasa bahwa mereka memegang kendali atas situasi dengan mengundang mereka untuk berbicara sementara Anda secara aktif mendengarkan.

3. Mereka tidak akan berkata, "Itu bukan tanggung jawab saya."

Karyawan yang luar biasa tidak akan melewatkan masalah atau sesuatu yang bisa mereka bantu hanya karena itu tidak ada dalam deskripsi pekerjaan atau bukan jobdesc mereka.

Mereka selalu bersedia untuk berbagi waktu dan pengetahuan. Mereka memandang peran mereka sebagai bagian penting dari keseluruhan yang lebih besar dan sering mencari cara untuk berkontribusi pada organisasi.

4. Mereka tidak membuang-buang waktu dengan sembarang orang

Orang yang tangguh secara mental dan sadar diri bergaul dengan individu yang berpikiran positif, yaitu orang-orang memiliki tujuan dan aspirasi yang sama dengan mereka. Mereka saling mendukung dan merayakan pencapaian satu sama lain.

Sebaliknya, orang-orang yang negatif hanya akan menguras energi Anda. Ketika Anda berada di sekitar mereka, lakukan yang terbaik untuk meredam kebisingan dan batasi interaksi Anda.

Pernahkah Anda berbicara dengan seseorang yang terganggu, melirik ke arah orang lain di tengah kerumunan, atau memeriksa jam tangan mereka saat Anda sedang berbicara? Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak penting bagi orang tersebut.

Buatlah orang lain sadar bahwa Anda sedang fokus dengan menatap mereka dengan tepat, tersenyum, dan melakukan kontak mata.

6. Mereka tidak melupakan detail-detail kecil

Ketika Anda bertemu seseorang untuk pertama kalinya, ulangi nama mereka dan sebutkan di sepanjang percakapan.

Ingatlah hal-hal yang penting, seperti nama pasangan, anak, hewan peliharaan, atau tempat liburan favorit mereka. Dengan melakukan hal tersebut dan menyebutkannya pada waktu yang tepat saat Anda bertemu dengannya lagi. Hal tersebut secara sederhana akan meninggalkan makna yang mendalam bagi lawan bicara Anda.

Saat hubungan Anda semakin dalam, pertimbangkan untuk mencatat tanggal-tanggal penting (misalnya hari ulang tahun atau hari jadi mereka), lalu kirim kartu atau telepon pada tanggal-tanggal tersebut.

7. Mereka menjauhi lelucon yang menyinggung atau hambar

Sederhananya, jika ada kemungkinan seseorang menganggap sebuah lelucon menyinggung, jangan katakan. Ini adalah salah satu cara tercepat untuk membuat orang lain tidak tertarik, karena hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran dan kepekaan.

8. Mereka tidak melakukan semua pembicaraan

Orang yang cerdas secara emosional mencoba untuk mendengarkan dan melihat lebih banyak tentang suatu situasi.

Mereka mengajukan pertanyaan yang memungkinkan orang lain memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka dengan lebih baik dan memahami bagaimana dia bertindak dan merasa.