Liputan6.com, Bandung - Kondisi nilai mata uang rupiah yang terus merosot terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mengakibatkan pertumbuhan di sektor otomotif bergerak lambat. Hampir seluruh pabrikan yang meniagakan produk otomotif mengaku mengalami penurunan penjualan di lima bulan pertama tahun ini.
Tidak hanya yang bermain di segmen menengah ke bawah dan menengah ke atas yang merasakan dampaknya, kelas premium yang mendatangkan produknya secara utuh dari luar negeri ikut terpuruk.
PT Eurokars Artha Utama sebagai distributor resmi mobil premium Porsche di Indonesia mengakui penjualan saat ini tengah lesu. Bahkan Porsche Macan yang menjadi andalan ikut terkena imbasnya.
"Di awal-awal kemunculannya Macan, respon cukup baik. Namun seiring dengan dolar yang menguat permintaan mulai menurun," terang Salman Farouk Al Hakim Public Relation Manager Porsche Indonesia di Bandung, Jawa Barat (15/6/2015).
Penjualan Porsche Macan, menurut Salman, masih jauh dari harapan. "Dari target yang kami tentukan pencapaiannya masih jauh," katanya tanpa meyebutkan secara rinci target yang ditentukan.
Sebagai informasi, di Indonesia Porsche Macan ditawarkan dalam tiga pilihan mesin, yakni Porsche Macan 2.0 liter empat silinder, Macan S 3.0 liter V6, dan Macan Turbo 3.6 liter V6.
(ian/sts/gst)