Liputan6.com, Jakarta - Masa pakai tiap ban berbeda-beda, baik motor ataupun mobil. Usia ban tergantung pada bahan dasar yang digunakan serta rancang bangun ban itu sendiri. Memang masa pakai ban tergantung dengan pola pemakaian. Paling pendek ada yang satu dua tahun bahkan satu tahun.Â
Lantas, apa saja perilaku tersebut? Diolah dari berbagai sumber, berikut ulasannya:
Jarang membersihkan ban
Banyak orang membersihkan ban sekaligus pada saat membersihkan motor. Padahal cara tersebut salah. Sebabnya, tiap harinya permukaan ban melindas berbagai zat kimia yang berpotensi memicu karet ban cepat getas.Â
Idealnya, ban dibersihkan setiap hari di malam hari. Cara membersihkannya pun tidak perlu menggunakan sabun khusus. Cukup basahi dan sikat, lalu semprotkan lagi dengan air mengalir hingga bersih.
Sering angkut beban berat
Mengangkut beban yang berat membuat tekanan ban ke aspal akan lebih kuat. Gesekan yang terjadi antara ban dan aspal pun semakin intensif. Jika ini terus dilakukan, sangat mungkin ban aus sebelum waktunya.Â
Untuk mengantisipasi hal ini, cobalah untuk melihat bobot maksimal ban dengan melihat kode load index pada dinding ban yang biasanya ditulis dengan kode huruf.Â
>>Klik laman selanjutnya
Next
Tekanan angin kurang
Ini juga berkaitan dengan faktor sebelumnya. Dengan tekanan yang kurang, permukaan ban yang menapak ke aspal akan lebih besar. Suhu ban pun menjadi semakin tinggi dan semakin lebih mudah menipis.
Mengantisipasi hal ini, sesuaikanlah tekanan angin dengan jumlah yang telah direkomendasikan oleh pabrikan.
Standar samping dalam waktu lama
Ini adalah salah satu faktor yang dianggap remeh oleh para pemilik motor. Padahal, terlalu sering standar samping cukup mempengaruhi tingkat keausan ban. Sebabnya, standar samping membuat beban yang disangga shock tidak seimbang dan shock pun cenderung lebih miring di satu sisi.Â
Akibatnya, saat motor dikendarai maka ban samping kiri cepat aus karena tekanan yang lebih besar pada salah satu shock. Karena itu, biasakan standar ganda motor, serta secara berkala memeriksa kondisi shockbreaker.
Berkendara ugal-ugalan
Berkendara ugal-ugalan juga pengaruhi cepatnya keausan ban. Sebabnya, saat berkendara ugal-ugalan serta dengan kecepatan tinggi, pengereman akan sering dilakukan. Pengereman yang dilakukan mendadak membuat ban menerima beban yang jauh lebih besar dan juga lebih intensif.
Karena itu, janganlah mengendarai motor secara ugal-ugalan. Selain membuat ban aus, tentu cara berkendara tersebut membahayakan diri sendiri dan juga orang lain.
(rio/ian/gst)
Advertisement