5 Perilaku yang Buat Ban Motor Cepat Botak

Berikut adalah lima perilaku yang membuat ban motor cepat botak atau aus.

oleh Rio Apinino diperbarui 23 Jun 2015, 04:17 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 04:17 WIB
Ban Motor
Ilustrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Masa pakai tiap ban berbeda-beda, baik motor ataupun mobil. Usia ban tergantung pada bahan dasar yang digunakan serta rancang bangun ban itu sendiri. Memang masa pakai ban tergantung dengan pola pemakaian. Paling pendek ada yang satu dua tahun bahkan satu tahun. 

Lantas, apa saja perilaku tersebut? Diolah dari berbagai sumber, berikut ulasannya:

Jarang membersihkan ban

Banyak orang membersihkan ban sekaligus pada saat membersihkan motor. Padahal cara tersebut salah. Sebabnya, tiap harinya permukaan ban melindas berbagai zat kimia yang berpotensi memicu karet ban cepat getas. 

Idealnya, ban dibersihkan setiap hari di malam hari. Cara membersihkannya pun tidak perlu menggunakan sabun khusus. Cukup basahi dan sikat, lalu semprotkan lagi dengan air mengalir hingga bersih.

Sering angkut beban berat

Mengangkut beban yang berat membuat tekanan ban ke aspal akan lebih kuat. Gesekan yang terjadi antara ban dan aspal pun semakin intensif. Jika ini terus dilakukan, sangat mungkin ban aus sebelum waktunya. 

Untuk mengantisipasi hal ini, cobalah untuk melihat bobot maksimal ban dengan melihat kode load index pada dinding ban yang biasanya ditulis dengan kode huruf. 

>>Klik laman selanjutnya

Next

Tekanan angin kurang

Ini juga berkaitan dengan faktor sebelumnya. Dengan tekanan yang kurang, permukaan ban yang menapak ke aspal akan lebih besar. Suhu ban pun menjadi semakin tinggi dan semakin lebih mudah menipis.

Mengantisipasi hal ini, sesuaikanlah tekanan angin dengan jumlah yang telah direkomendasikan oleh pabrikan.

Standar samping dalam waktu lama

Ini adalah salah satu faktor yang dianggap remeh oleh para pemilik motor. Padahal, terlalu sering standar samping cukup mempengaruhi tingkat keausan ban. Sebabnya, standar samping membuat beban yang disangga shock tidak seimbang dan shock pun cenderung lebih miring di satu sisi. 

Akibatnya, saat motor dikendarai maka ban samping kiri cepat aus karena tekanan yang lebih besar pada salah satu shock. Karena itu, biasakan standar ganda motor, serta secara berkala memeriksa kondisi shockbreaker.

Berkendara ugal-ugalan

Berkendara ugal-ugalan juga pengaruhi cepatnya keausan ban. Sebabnya, saat berkendara ugal-ugalan serta dengan kecepatan tinggi, pengereman akan sering dilakukan. Pengereman yang dilakukan mendadak membuat ban menerima beban yang jauh lebih besar dan juga lebih intensif.

Karena itu, janganlah mengendarai motor secara ugal-ugalan. Selain membuat ban aus, tentu cara berkendara tersebut membahayakan diri sendiri dan juga orang lain.

(rio/ian/gst)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya