Liputan6.com, Tangerang Selatan - Setelah target penjualan dua kali direvisi, industri otomotif kini harus menghadapi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sendiri tak mau terburu-buru untuk merespons isu yang berkembang.
"Tidak ada yang tahu kondisi ini akan secara permanen atau sementara," kata Kosei Tamaki, Executive General Manager PT KTB di sela-sela gelaran GIIAS 2015. Sehingga, lanjutnya, Mitsubishi tidak akan terburu-buru menaikkan harga.
Seandainya rupiah terus melemah dalam beberapa bulan ke depan, pabrikan berlambang tiga berlian ini juga harus melihat kondisi pasar.
Advertisement
"Kami tidak bisa memutuskan kebijakan saat ini. Ini keputusan yang sulit. Kami harus liat market. Kenaikan harga dipengaruhi kondisi ekonomi dan kompetitor," imbuh dia.
Sementara itu, Jongkie Sugiarto Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menjelaskan, melemahnya rupiah terhadap dolar AS akan berimbas pada harga mobil CBU, CKD, dan bahkan yang diproduksi lokal.
Mitsubishi sendiri, mendatangkan Pajero Sport, Mirage, Triton secara CBU dari Thailand, dan Delica dari Jepang. Sedangkan Outlander berstatus CKD.
(gst/ian)