Mekanik Sepeda Motor Indonesia Nomor Satu Dunia, Ini Buktinya

Tim engineer PT Astra Honda Motor (AHM) berhasil menjuarai ajang The 11th Asia & Oceania Technology Exchange.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 14 Sep 2015, 08:06 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2015, 08:06 WIB
Mekanik Sepeda Motor Indonesia Nomor Satu Dunia, Ini Buktinya
Tim engineer PT Astra Honda Motor (AHM) berhasil menjuarai ajang The 11th Asia & Oceania Technology Exchange.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memperkukuh posisi sebagai raja sepeda motor nomor wahid di Asia. Tak cuma sebagai  basis produksi roda dua, kualitas para mekaniknya pun diakui dunia.

Buktinya, tim engineer PT Astra Honda Motor (AHM) berhasil menjuarai ajang The 11th Asia & Oceania Technology Exchange. Kompetisi ini merupakan tempat unjuk gigi para engeneer untuk memamerkan inovasinya dalam produksi sepeda motor.

Tim engineer AHM menjuarai kompetisi berkat "Effective and Efficient Cleaning Machine" yang dapat memperpanjang masai pakai rolling tap dalam produksi sepeda motor Honda. Dikatakan, inovasi ini belum pernah ada di dunia, namun telah diterapkan dalam fasilitas perakitan AHM Pegangsaan, Jakarta Utara.

Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, kemenangan engineer AHM merupakan yang keempat kali di ajang tahunan ini. Director  and Vice President of Asian Honda Motor Yoshiharu Itai menyaksikan langsung penyerahan penghargaan ini di Malaka, Malaysia (09/09). Tim engineer AHM pun berkesempatkan  untuk memamerkan inovasinya di ebuah eksibisi di Yori, Jepang pada 10 November 2015.

"Kami bangga dapat mempersembahkan salah satu Pride of the Nation kepada negeri yang tercinta ini. Melalui prestasi ini, harapannya para putra bangsa yang menjadi engineer AHM dapat terus mencetak prestasi membanggakan lainnya melalui beragam karya dan inovasi terbaik bagi masyarakat di tengah kuatnya persaingan kompetisi sumber daya manusia dengan negara lain nantinya," Production, Engineering, and Procurement Director AHM David Budiono.

Sekadar informasi, The 11th Asia & Oceania Technology Exchange tahun ini menguji 24 tema dari 8 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, India, Pakistan, Taiwan, dan Malaysia. Penilaiannya didasarkan melalui kriteria originalitas tema serta kualitas inovasi (Quality), biaya yang dibutuhkan (Cost), cara menyampaikan dan mengimplementasikan (Delivery), memperhatikan faktor keselamatan (Safety), Moral dan lingkungan (Environment).

(gst/sts)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya