Liputan6.com, Jakarta - Persaingan di industri otomotif merupakan hal wajar. Banyak pemain baru bermunculan, tapi tak sedikit pula yang kendur dan akhirnya mundur.
Soal keputusan Ford yang menyatakan menyerah di Indonesia dinilai lumrah bagi Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan.
"Persaingan di seluruh dunia itu berbagai macam dan banyak pemain. Ini adalah hal yang wajar dan hak mereka," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (26/1/2016).
Baca Juga
Selama berkiprah bertahun-tahun di Indonesia, Ford, lanjut Johnny, tak pernah mengeluh ke Gaikindo. "Mereka jalan terus. Saya juga kaget mendengar kabar yang mendadak ini. Hingga saat ini, saya belum berdiskusi soal hal tersebut ke teman-teman di Gaikindo," imbuh dia.
Managing Director FMI, Bagus Susanto dalam keterangannya menuturkan seluruh kegiatan penjualan dan impor kendaraan mulai paruh kedua tahun ini. Sebagaimana dikutip Reuters, alasan dibalik penghentian operasi ini adalah karena dua faktor, yakni minimnya penjualan dan tak adanya pabrik perakitan.
Mengutip data Gaikindo, FMI membukukan wholesale sebesar 4.986 unit. Di Indonesia, pabrikan Amerika ini meniagakan Focus, EcoSport, Fiesta, Everest, dan Ranger. Di dalam negeri pabrikan hanya menguasi 0,6 persen market share.
Tiga mobil terlaris Ford di Indonesia sepanjang tahun lalu adalah Focus Trend 1,6 liter (4.954 unit), EcoSport (2.713 unit), dan Ranger (1.315 unit).