Menaklukkan Yamaha Xabre di Jalur Berliku Sirkuit Sentul

Pengujian dilakukan dengan memutari Sirkuit Karting Sentul dalam tiga putaran.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 05 Feb 2016, 18:44 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2016, 18:44 WIB
Kesan Singkat Memacu Yamaha Xabre di Jalur Berliku Karting Sentul
Pengujian dilakukan dengan memutari Sirkuit Karting Sentul dalam tiga putaran.

Liputan6.com, Jakarta - Usai diluncurkan di Bali pekan lalu, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing kemudian mengajak media beserta blogger nasional untuk merasakan performa dari Xabre. Sesi test ride ini diselenggarakan di Sirkuit Karting Sentul, Jawa Barat.

Dalam kegiatan test ride, Yamaha ingin membuktikan sisi kelincahan dari 'si pedang cahaya' makna dari Xabre (baca: Saber). Selain memacu di dalam sirkuit, panitia penyelenggara juga menyiapkan deretan cone yang telah disusun jadi jalur berliku untuk menguji stabilitas ketika diajak drifting.

Para jurnalis diberi kesempatan untuk mengeksplorasi Xabre dalam tiga putaran. Mengusung mesin yang sama persis dengan R15, Yamaha merancang Xabre dengan karakter extreme riding.

Impresi Berkendara

Dengan tinggi tempat duduk 805 mm, terbilang cukup tinggi bagi kebanyakan orang Indonesia dengan postur 160-170 cm. Wartawan Liputan6.com yang memiliki tinggi 174 cm cukup mudah menjejakkan kaki ke tanah tanpa perlu jinjit.

Selama berkendara, bentuk setang yang panjang dan tinggi membuat lengan lebih terangkat. Meskipun demikian, jarak setang dengan tempat duduk yang lebih dekat tidak membuat pegal selama berkendara.

Yamaha juga tidak meninggalkan ciri khasnya menggunakan jok dengan busa yang empuk pada Xabre. Menyesuaikan desainnya yang bergaya radikal, jok Xabre dibentuk ergonomis.

Catatan khusus pada Xabre terletak pada posisi panel spidometer minimalis. Meskipun memiliki desain futuristik, spidometer sulit dibaca ketika tubuh tegak saat berkendara.

Panel instrumen baru terbaca jelas apabila posisi badan sedikit membungkuk condong ke depan. Ini menyulitkan pengendara mendapat informasi ketika berkendara santai.

Catatan lain diberikan pada bentuk starter elektrik yang mengadopsi gaya motor di atas 200 cc. Sebagai ilustrasi, pada Yamaha Scorpio, atau switch on/off kelistrikan dan tombol tekan starter. Di Xabre, keduanya digabung sehingga motor starter langsung hidup ketika switch ditekan ke bawah. Dengan segmen yang disasar berupa kelas menengah maka fitur ini masih membingungkan ketimbang starter konvensional berupa tombol. Butuh pembiasaan agar familiar dengan teknologi baru pada Xabre.

Selanjutnya

Kesan Singkat Memacu Yamaha Xabre di Jalur Berliku Karting Sentul
Pengujian dilakukan dengan memutari Sirkuit Karting Sentul dalam tiga putaran.

Performa

Xabre yang didukung mesin 150 cc memiliki performa yang galak pada putaran menengah hingga atas. Ini cukup kontras dengan tujuan awal diciptakannya street bike ini yang mengandalkan kelincahan.

Ketika gas dibuka secara diurut, tenaga pada putaran bawah mengalir secara halus dan baru menyembur kuat ketika putaran menengah. Agar menghasilkan akselerasi spontan, pada rpm menengah tuas gas harus diputar lebih banyak dan cepat.

Bagi yang doyan berakselerasi atau dipacu saat membelah kemacetan, kemampuan akselerasi dari Xabre dapat dikatakan masih kurang nendang. Kelincahan yang jadi senjata utama kurang didukung dengan torsi ideal.

Lain halnya saat Xabre dipacu di trek lurus, street bike menunjukkan tajinya dengan tenaga yang terus mengisi. Lonjakan tenaga terasa, tapi tidak sampai membuat tersentak. Pada jalur lurus Sirkuit Karting Sentul, Liputan6.com dapat mencatatkan kecepatan maksimum 63 km/jam.

Proses deselerasi juga terbilang cukup halus terutama ketika melakukan engine brake. Tenaga berhasil tereduksi signifikan, tapi tidak sampai habis. Sisa-sisa tenaga ketika deselerasi cukup membantu ketika melintasi tikungan tajam atau jalur berliku yang hanya sedikit menarik tuas gas.

Selanjutnya

Kesan Singkat Memacu Yamaha Xabre di Jalur Berliku Karting Sentul
Pengujian dilakukan dengan memutari Sirkuit Karting Sentul dalam tiga putaran.

Handling

Aspek kelincahan jadi senjata utama Xabre. Pengendalian dari Xabre terbilang mantap, tidak terlalu berat ketika menekuk setang di lintasan berliku.

Naked bike ini begitu nyaman dan stabil ketika melahap belokan patah-patah khas Sirkuit Karting Sentul. Pun demikian, Xabre terbukti lincah dan stabil ketika melintasi lintasan drifting berliku yang dibatasi cone.

Pedang cahaya yang telah didukung suspensi upside down dan ubahan pada lengan ayun belakang membuat pengendalian serta stabilitas ketika menikung patut diacungi jempol. Sekalipun aspal di Sirkuit Karting Sentul kurang mulus, Xabre stabil dan tidak limbung sama sekali ketika bermanuver karena basis pengembangan model ini sebagai supermoto.

Stabilitas juga didukung dengan penggunaan ban yang naik 1 step dari R15. Pada roda depan menggunakan ukuran 110/70 dan roda belakang 130/70 berdiameter 17 inci.

Aspek kenyamanan juga ditingkatkan pada Xabre. Suspensi sanggup meredam guncangan dengan baik ketika melintasi aspal bergelombang. Selain itu, suspensi upside down membuat setang minim getaran.

Didukung rem cakram pada kedua roda menjadikan kemampuan pengereman Xabre mumpuni. Pengereman mampu dilakukan secara mulus tanpa melintir termasuk ketika hard braking.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya