Biar Tidak Meluncur Bebas, Pahami Posisi Tuas Transmisi

Berikut adalah cara kemudikan mobil melewati turunan.

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Mar 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2016, 11:30 WIB
20151231-Jelang Malam Pergantian Tahun, Arus Lalu Lintas Menuju Puncak dan Sukabumi Ramai Lancar-Bogor
Sejumlah kendaraan mengarah menuju tol Ciawi menuju Jakarta di persimpangan Gadog, Bogor, Kamis (31/12/2015). Diperkirakan arus lalu lintas di Gadog mengalami kepadatan pada malam hari terkait perayaan tahun baru 2016. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Insiden `terjun bebas` yang melibatkan Honda Jazz matik di Depok, kemarin (2/3/2016), kembali mengingatkan betapa pentingnya memiliki skill yang memadai sebelum benar-benar berada di belakang kemudi. Apalagi, insiden seperti ini bukanlah yang pertama, pernah ada beberapa kejadian lain yang penyebabnya adalah ketidakahlian sang sopir.

Lantas, bagaimana cara mengendarai mobil yang benar di jalan menurun? Menurut laman Drivers Prep, diakses Kamis (3/3/2016), posisi gigi terbaik adalah yang paling rendah. Ini berlaku untuk mobil bertransmisi manual.

Dijelaskan, dengan gigi terendah, maka kecepatan mobil akan lebih mudah dikontrol. Rem pun tak perlu terus ditekan karena pengereman terbantu oleh rem mesin (engine brake).

Bagaimanakah dengan mobil bertransmisi otomatis? Pada dasarnya tidak jauh berbeda. Untuk mendapat efek pengereman mesin, maka pastikan tuas transmisi berada di posisi `2`. Sementara itu, jika turunnya curam, maka pindahkan tuas ke posisi `L`.

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan pemilik mobil saat turunan adalah memindahkan tuas transmisi ke posisi `N` atau Netral. Tujuannya, agar mobil lebih irit bahan bakar. Padahal, perilaku ini sangat salah.

Dengan posisi gigi netral, maka tidak ada efek pengereman mesin dan jalannya mobil hanya mengandalkan rem saja. Ini membuat kontrol pengemudi atas kendaraan tidak akan maksimal. Sangat mungkin juga rem akan cepat panas, bahkan mengalami blong.

Selain aspek-aspek teknis seperti yang telah dijelaskan, tentu faktor lainnya dalam mengemudikan semua jenis kendaraan bermotor adalah tetap tenang atau tidak panik. Telah banyak sekali contoh kepanikan pengemudi akhirnya berbuah petaka.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya