Cerita Honda Supra yang Legendaris

Honda Supra adalah motor bebek tersukses di Indonesia. Sejarahnya dimulai pada 1997, dan terus eksis hingga saat ini.

oleh Rio Apinino diperbarui 09 Jul 2016, 09:17 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2016, 09:17 WIB
Kelebihan dan Kekurangan Supra GTR di Mata Bikers
Dua peserta touring Honda Supra GTR 150 bertajuk "Back to Nature Adventure" berbagi pengalamannya kepada awak media

Liputan6.com, Jakarta - Siapa tak kenal Honda Supra? Sepeda motor bebek ini cukup legendaris di masanya. Sampai sekarang, masih ada yang menggunakan Supra generasi lawas, bukti bahwa motor ini bandel dan tahan lama.

Awal mulai Honda Supra ada di tahun 1997. Saat itu, motor ini dibuat untuk menggantikan Astrea Grand dan Legenda, yang juga sangat populer di masanya.

Diolah dari berbagai sumber, saat ini Honda Supra telah memasuki generasi ketiga, dimana model terakhir adalah Supra GTR 150 yang baru saja diluncurkan.

Pada generasi pertama, Supra dilengkapi dengan mesin yang relatif kecil, hanya 97,11 cc. Kapasitas ini adalah yang terkecil jika dibandingkan kompetitor. Tapi, mesin ini punya tenaga dan kompresi yang lebih tinggi dibanding mesin berkapasitas sama.

Honda Supra ini menggunakan rangka tubular, dan memiliki indikator gear pada panel. Untuk unsur keselamatan, kedua ban dilengkapi dengan rem tromol. Generasi pertama motor ini dibuat dari 1997 hingga 2001.

Generasi kedua, tahun 2000an, ditandai dengan diluncurkannya Honda Supra X. Perbedaan paling signifikan dalam motor ini adalah digunakannya rem cakram untuk roda depan. Ini adalah motor bebek AHM pertama yang menggunakan rem depan.

Masih di generasi kedua, PT AHM kembali meluncurkan Supra baru, kali ini Supra XX dan Supra V. Sementara Supra XX dilengkapi kopling manual dan rem cakram depan, Supra V hanya dilengkapi kopling manual, tapi masih mengadopsi rem tromol.

Sayang, dua model ini kurang sukses, AHM pun akhirnya mengakhiri produksinya pada 2004. Setahun sebelumnya, AHM merilis Supra Fit, yang diiubah namanya menjadi Fit X pada 2007, seiring dengan munculnya Supra generasi ketiga.

Perubahan terbesar pada generasi ketiga ini adalah mesin motor telah mengadopsi teknologi PGM-FI atau injeksi sebagai varian opsional. Ya, motor yang dimaksud adalah Supra X 125, yang merupakan motor bebek injeksi pertama di Indonesia.

Varian lainnya dari Supra X 125 adalah 125 R dan 125 D, yang perbedaannya terletak pada rem, velg, indikator bensin, dan pedal tuas. Pada 2011, muncul lagi varian baru Supra X 125 yang mampu menampung helm di dalam jok (helm in)

Terakhir, akhir Mei lalu, PT AHM merilis Supra GTR yang telah mengusung mesin 150 cc. Meski membawa nama Supra, tetapi tidak ada persamaan teknis antara Supra GTR dan Supra X yang menjadi model terakhir sebelum GTR dirilis.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya