Prediksi Industri Otomotif pada 2030, Mobil Otonomos Jadi Favorit

Dan Malik, analis dari TrueCar, mengatakan akan ada perubahan besar terjadi pada industri otonomos saat munculnya

oleh Rio Apinino diperbarui 11 Jul 2016, 15:08 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 15:08 WIB
Mobil Tanpa Sopir Google Sudah Bisa Dijajal Pertengahan 2015
Google telah mendapat restu untuk menguji kendaraan otonomos mereka di jalanan umum.

Liputan6.com, California - Industri otomotif akan berubah dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan. Perubahan ini akan lebih signifikan dibanding apa yang terjadi dalam 50 tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh CEO General Motors (GM), Mary Barra.

Selain Barra, hal ini juga dibenarkan oleh Dan Malik, analis dari TrueCar, situs jual beli mobil. Untuk sekarang, Malik mengatakan permintaan terhadap kendaraan pribadi tetap tinggi meski semakin banyak layanan transportasi berbagi seperti Uber.

Sementara di masa depan, persisnya pada 2030 di mana mobil otonomos diprediksi sudah lazim di jalanan, perubahan baru akan terjadi.

Malik memprediksinya melalui tiga variabel: keseimbangan antara mobil pribadi dan mobil berbagi, jumlah penumpang yang mampu diangkut, dan daur hidup kendaraan itu sendiri. Dari variabel ini, ada beberapa skenario yang mungkin terjadi.

Skenario pertama, jika mobil otonomos atau yang bisa berjalan sendiri ternyata tidak cukup laris, maka penjualan mobil pada umumnya akan sama seperti sekarang, dalam arti tak mengalami pertumbuhan negatif.

Pasalnya, biaya sewa mobil berbagi ternyata masih lebih tinggi dibanding mobil pribadi. Menurut Deutsche Bank, angkanya US$ 1,54/mil untuk mobil berbagi dan US$ 0,9/mil untuk mobil pribadi.

Malik juga memprediksi komposisi kendaraan di masa depan. Menurutnya, hanya tinggal 47 persen orang yang masih menggunakan mobil konvensional. 30 persennya menggunakan kendaraan berbagi otonomos, dan sisanya mobil pribadi otonomos.

Skenario selanjutnya, jika mobil otonomos ternyata lebih awet, maka penjualan mobil akan turun 8,6 persen. Dalam skenario yang paling ekstrem, jumlah mobil di jalanan akan turun setengahnya karena lebih banyak orang mengandalkan kendaraan berbagi.

Malik tidak membuat prediksi lebih spesifik bagaimana hal ini bisa terjadi. Menurutnya, itu masih terlalu dini. Tapi ia menekankan pada industri otomotif itu sendiri, termasuk perusahaan asuransi, agar siap sedia menghadapi perubahan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya