Waspada, Jangan Biarkan Oli Rembes ke Ruang Bakar

Busi yang membakar oli lama kelamaan membuat elektroda kotor dan arusnya bocor.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 21 Sep 2016, 06:27 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2016, 06:27 WIB
Begini Cara Mengenali Hasil Pembakaran yang Baik
Komposisi bensin yang basah atau kering bisa dilihat dari warna lempeng elektroda pada busi.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi piston maupun boring apabila terdapat goresan membuat oli bisa menyusup masuk ke ruang bakar. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan asap putih dari knalpot tetapi juga mengganggu kinerja busi.

Muhammad Haris selaku pemilik bengkel Aris Motor menjelaskan, oli dalam jumlah cukup banyak yang masuk ke ruang bakar akan membuat busi rentan mati. Kondisi ini membuat sang pemilik bisa seminggu sekali ganti busi.

"Busi mati melulu karena olinya naik. Bukannya bensin yang dibakar tapi membakar oli, mengotori elektroda," tutur pria dengan sapaan Aris pada Liputan6.com.

Lebih lanjut, pria paruh baya ini menuturkan bila busi akan mati karena bagian sekering busi kemasukan oli. Ini membuat terjadinya kebocoran arus listrik.

"Sekering busi sudah bocor karena kemasukan oli. Satu-satunya jalan kalau kepepet nggak ada busi ya pecahkan bagian keramiknya supaya bisa lanjut jalan lagi sampai rumah atau bengkel terdekat untuk ganti busi," tuturnya.

Ia menyarankan kepada pemilik motor apabila mendapati busi yang sering mati lebih baik untuk segera memperbaiki bagian piston. Daya tahan mengganti piston baru setidaknya hingga dua tahun.

"Misalnya hampir setiap seminggu sekali ganti busi, kalau 6 kali ganti biayanya hampir sama dengan ganti piston dan kolter boring. Ganti piston baru daya tahannya bisa dua tahunan untuk pemakaian normal," katanya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya