Ini Penyakit Langganan Motor Matik

Sepeda motor jenis matik makin mendominasi pasar Nasional.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 03 Jan 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2017, 18:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor jenis matik makin mendominasi pasar nasional. Berbagai model dari sejumlah merek tersedia mulai dari yang termurah sampai termahal.

Sama seperti sepeda motor jenis lainnya, seperti bebek ataupun sport, tipe skutik juga memiliki penyakit langganan.

Purwandi, mekanik ‎bengkel Honda Griya mengatakan, masalah yang menjadi kendala pada motor matik yaitu di bagian CVT (Continously Variable Transmission).

Sistem CVT ini merupakan alat penggerak otomatis pada motor matik. Bagian ini yang meneruskan putaran pada mesin ke roda belakang.

Menurutnya, efek kerusakan CVT bisa dideteksi saat jarak tempuh kendaraan di atas 10 ribu kilometer.

"Ada saja yang rusak dibagian ini. Selain 10 ribu, biasanya 20 ribu kilometer ada komponen yang rusak, baik itu roller atau v-belt‎," kata Purwadi kepada Liputan6.com di bengkelnya yang berlokasi di Jalan Tambak, Menteng, Jakarta, Selasa, (3/1/2017).

Lebih lanjut Wandi menyatakan, masalah pada CVT‎ bisa dirasakan konsumen dengan ciri-ciri‎ yaitu suara keras dan kasar, terlebih saat dinyalakan pada pagi hari.

Adapun hal tersebut juga bisa dirasakan saat kendaraan digunakan di jalanan, yaitu performa menjadi loyo, bahan bakar boros, tenaga berkurang, dan kecepatan motor menjadi lebih lambat.‎

"Kalau roller kena, bunyinya peletak-peletok, v-belt, atau kampas kopling, kampas ganda, kalau nanjak atau jalan naik jadi kurang tenaga, orang bilang ngeden," katanya.

Walaupun demikian, Wandi menuturkan, bahwa masalah CVT cukup mudah diatasi, asal syarat rajin servis rutin dan menggunakan suku cadang orisinil.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya