Dua Hal yang Biasa Bikin Shock Absorber Rusak

Shock absorber mampu meredam kejutan pada saat sepeda motor diperlambat atau mengalami goncangan keras di jalanan.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 25 Jan 2017, 07:11 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 07:11 WIB
Shock Absorber
Shock absorber mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan berkendara

Liputan6.com, Jakarta Untuk memberikan kenyamanan saat berkendara, keberadaan shock absorber (shock breaker) sangat dibutuhkan. Sebab, shock absorber mampu meredam kejutan pada saat sepeda motor diperlambat atau mengalami goncangan keras di jalanan. Alhasil, pengemudi dan penumpang tidak terjungkal.

Namun ternyata untuk merawat shock absorber cukup mudah, yaitu dengan cara rajin mencuci. Hal itupun disampaikan Kepala Bengkel Honda, Astra Motor Jakarta, Eko Eddy Saputro.

“Jika motor jarang dicuci, maka kotorannya turun. Soalnnya, kotoran itu nempel di as shock-nya, nantinya akan berpengaruh pada performa. Jadi tidak enak dipakai,” ujar Edy saat ditemui Liputan6.com di bengkel Astra Motor Jakarta di jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta, Selasa, (24/1/2017).

Cara lain memperlakukan shock absorber agar tidak cepat rusak tentunya tidak membawa beban berlebihan. Jika terjadi, daya kejut berkurang. “Yang pasti kondisinya dua banding satu, antara belakang dua, dan depan satu. Hasilnya, karena beban kebanyakan ditumpukkan ke sok belakang maka akan cepat rusak yang belakang,” ungkapnya.

Selain itu, sebisa mungkin hindari jalanan yang berlubang. Sebab, jika menghantam jalan rusak, tentu saja bisa membuat shock absorber juga cepat bermasalah.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya